Jelang Man City vs Inter, City Didakwa 115 Dugaan Pelanggaran, Jika Terbukti, Ini Konsekuensinya
Manchester City akan berjuang untuk menghindari kemungkinan pengusiran dari Liga Premier karena pelanggaran keuangan saat persidangan olahraga.
Penulis: Muhammad Barir
Jelang Man City vs Inter, City Didakwa 115 Dugaan Pelanggaran, Jika Terbukti, Ini Konsekuensinya
TRIBUNNEWS.COM- Manchester City akan berjuang untuk menghindari kemungkinan pengusiran dari Liga Premier karena pelanggaran keuangan saat persidangan olahraga dimulai pada hari Senin.
Juara Liga Primer City telah didakwa dengan 115 dugaan pelanggaran peraturan keuangan kompetisi.
Pihak City membantah melakukan kesalahan apa pun dan mengatakan mereka memiliki sejumlah besar bukti yang tak terbantahkan untuk membersihkan nama mereka.
Namun jika mereka terbukti bersalah, mereka dapat menghadapi berbagai hukuman, termasuk penalti poin yang berat atau bahkan dikeluarkan dari Liga Premier.
Jika Man City terbukti bersalah, hukuman yang mungkin diberikan adalah termasuk degradasi, denda, dan pengurangan poin.
Everton dan Nottingham Forest sama-sama dikenakan pengurangan poin musim lalu karena pelanggaran tunggal terhadap aturan laba dan keberlanjutan liga.
Dengan City memenangkan delapan gelar liga sejak 2012, termasuk enam dari tujuh gelar terakhir, vonis bersalah dapat memicu serangkaian tuntutan kompensasi dari klub-klub papan atas saingannya.
Urusan keuangan City telah berada di bawah pengawasan ketat sejak diambil alih oleh Abu Dhabi United Group milik Sheikh Mansour pada tahun 2008.
Jika putusan merugikan City, ada potensi ketegangan hubungan diplomatik antara Inggris Raya dan Uni Emirat Arab, tempat Mansour menjabat sebagai wakil perdana menteri.
Sidang tersebut, yang bukan merupakan kasus pengadilan, akan disidangkan oleh komisi independen dan dapat memakan waktu 10 minggu untuk diselesaikan.
Putusan diperkirakan tidak akan diumumkan hingga tahun 2025, dan City kemungkinan akan mengajukan banding jika mereka terbukti bersalah.
Dari 115 dakwaan, 80 di antaranya terkait pelanggaran peraturan antara tahun 2009 dan 2018, sementara 35 lainnya terkait kegagalan bekerja sama dalam penyelidikan Liga Premier.
Akar kecurigaannya berasal dari dokumen bocor yang diterbitkan oleh media Jerman Der Spiegel pada tahun 2018.