TRIBUNNEWS.COM - Harga mahal harus dibayar Manchester City setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan Inter Milan di matchday perdana Liga Champions, Kamis (19/9/2024) dinihari tadi.

Selain gagal mengalahkan Inter Milan di kandang sendiri, Manchester City juga kehilangan satu pemain andalannya.

Ialah Kevin De Bruyne yang harus mengakhiri laga lebih awal karena masalah cedera di babak pertama.

Pemain Belgia itu diperkirakan mengalami cedera pangkal paha setelah dapat tantangan Yann Sommer.

Setelah kejadian tersebut, De Bruyne tampak memegangi pangkal paha hingga babak pertama selesai.

Setelah mendapat perawatan pada jeda istirahat, De Bruyne dikonfirmasi tidak bisa melanjutkan laga.

Baca juga: Efek Dikantongi Acerbi di Liga Champions, Haaland Gagal Salip Rekor Mahal Cristiano Ronaldo

Pep Guardiola selaku pelatih pun memutuskan untuk menarik keluar De Bruyne di babak kedua.

Sebagai gantinya, Guardiola memasukkan Ilkay Gundogan pada awal babak kedua dimulai.

Keluarnya De Bruyne karena cedera pun membuat Guardiola was-was tak karuan.

Hal ini mengingat Manchester City akan bertemu Arsenal pada laga berikutnya di Liga Inggris.

Dengan waktu yang mepet, Guardiola tidak tahu apakah De Bruyne bisa fit saat timnya melawan Arsenal.

Juru taktik asal Spanyol kini harap-harap cemas menunggu konfirmasi soal cedera De Bruyne.

"Saya tidak tahu (apakah dia bisa bermain melawan Arsenal), saya akan mendapat informasi lebih lanjut besok," ujar Guardiola dilansir The Guardian.

"Tim dokter hanya baru mengatakan bahwa dia belum siap bermain di babak kedua (akhirnya saya ganti)," tambahnya.

Rasa was-was yang dimiliki Guardiola terasa wajar mengingat Manchester City butuh skuad terbaiknya untuk mengalahkan Arsenal.

Sebelum De Bruyne, Guardiola telah kehilangan Nathan Ake yang mengalami cedera serius di FIFA Matchday.

Cederanya Nathan Ake dan De Bruyne diakui Guardiola memusingkan dirinya, mengingat jadwal kompetisi yang padat.

"(Cedera Ake dan De Bruyne) mungkin perlu disesalkan, tapi saya juga tidak bisa mengatur jadwal laga," sesal Guardiola.

Khusus De Bruyne, Guardiola memang merasa agak rumit, karena posisinya yang vital di lini tengah Manchester City.

Apalagi Julian Alvarez yang musim lalu biasanya menggantikan De Bruyne telah pindah ke Atletico Madrid.

Satu-satunya pemain yang bisa menggantikan De Bruyne tak lain yakni Ilkay Gundogan.

Hanya saja, kehilangan De Bruyne tetap saja menjadi pukulan telak bagi Guardiola.

Kreativitas, visi bermain dan akurasi umpan De Bruyne masih sulit disamai pemain The Citizens lainnya.

Ditambah, De Bruyne punya statistik mentereng setiap kali melawan Arsenal dalam beberapa musim terakhir.

Dilansir Transfemarkt, De Bruyne terhitung telah bermain melawan Arsenal sebanyak 21 kali.

Dari 21 laga tersebut, De Bruyne mampu membantu The Citizens menang sebanyak 14 kali.

Delapan gol dan lima assist bahkan berhasil diukir De Bruyne setiap kali bertemu Arsenal.

Statistik tersebut menjadi bukti bahwa De Bruyne menjadi salah satu sosok ancaman paling serius bagi Arsenal, selain kehadiran Haaland.

Tidak adanya De Bruyne, otomatis akan membuat pelayanan kepada Haaland berkurang saat bertemu Arsenal.

Dengan waktu yang kian mepet, Guardiola tentu berharap ada keajaiban yang mengiringi pemulihan De Bruyne.

Fakta bahwa Arsenal mampu tampil superior dalam laga 11 laga tandang terakhirnya yang belum pernah kalah dan sukses mencatatkan sembilan cleansheet.

Jelas akan menjadi ujian menarik bagi Manchester City selaku juara bertahan Liga Inggris empat musim beruntun.

Laga Manchester City vs Arsenal pada pekan kelima Liga Inggris dijadwalkan akan digelar di Stadion Etihad, Minggu (22/9/2024) pukul 22.30 WIB.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)