Perubahan Taktis Fonseca Ubah Wajah AC Milan di Derby Della Madonnina, Inter Kehilangan Mental
Komentar Paulo Fonseca usai AC Milan memenangkan Derby Della Madonnina melawan Inter lanjutan Liga Italia di Giuseppe Meazza, Senin (23/9/2024).
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Paulo Fonseca selaku juru taktik AC Milan mengakhiri paceklik klub berjuluk Rossoneri itu pada Derby Della Madonnina di Giuseppe Meaza, Italia, Senin (23/9/2024).
Tim asuhan Fonseca, AC Milan, sukses mengatasi perlawanan rival abadi mereka, Inter Milan, dengan skor akhir 2-1 dalam lanjutan matchday 5 Serie A Liga Italia.
AC Milan unggul lebih dulu karena gol Pulisic (10') meski sempat disamakan oleh Federico Dimarco (27'). Gol kemenangan Rossoneri dicetak oleh Matteo Gabbia di penghujung waktu normal babak kedua (89').
Kemenangan itu merubah wajah AC Milan yang tidak berdaya ketika menghadapi Nerazzurri dalam 6 pertandingan Derby Della Madonnina terakhir.
AC Milan selalu kalah dari Inter, termasuk hasil paling pilu dengan skor 5-1 pada musim 2023/2024 di Giuseppe Meazza.
Hasil terbaik yang diraih AC Milan atas Inter terjadi pada musim 2022/2023 ketika menang 3-2 pada matchday kelima, momen yang sama terjadi tadi malam.
"Itu adalah derby, Milan sudah lama tidak menang dan tentu saja itu penting bagi performa kami saat ini," komentar Paulo Fonseca usai pertandingan kepada DAZN, dilansir Football Italia.
"Saya pikir para pemain menunjukkan banyak keberanian dan kami pantas menang. Saya tidak ingat pernah melihat tim yang menyebabkan banyak masalah bagi Inter dalam waktu yang lama," sambungnya.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: AC Milan Tempel Ketat Inter Seusai Menangi Derby della Madoninna
Mantan pelatih AS Roma dan Lille itu melakukan sedikit perubahan pada taktiknya ketika menghadapi Inter.
Perubahan yang diyakini sebagai jalan keluar untuk menghadapi skuad Simone Inzaghi.
Sekaligus mengakhiri paceklik masa suram Rossoneri yang membuatnya berada di ujung tanduk masa jabatan.
Fonseca menggunakan formasi 4-4-2, mengandalkan Tammy Abraham dan Alvaro Morata di lini depan, sesuatu langkah yang tidak diprediksikan banyak orang.
AC Milan bermain lebih dinamis mengisi kekosongan ruang dengan mengandalkan keleluasaan pemain dalam bergerak di posisinya serta dapat menarik fokus lawan terhadap sejumlah pemain yang diwaspadai oleh Inter.
"Saya tidak berpikir kami mengubah struktur tim. Kami hanya melakukan sesuatu yang sedikit berbeda, yaitu kami mengalami kesulitan, maka Fofana dapat bergerak di antara bek tengah untuk melindungi. Yang berubah adalah para pemain," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.