Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hadirnya Welber Jardim di skuad Timnas Indonesia U-20 tampaknya berbuntut panjang di media sosial.

Banyak yang mempertanyakan alasan jelas, mengapa pemain kelahiran Banjarmasin itu tidak bergabung dengan tim pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Manajer Timnas Indonesia U-20, Ahmed Zaki Iskandar, mengungkapkan jika sejatinya Welber Jardim sudah mendapatkan izin dari klubnya, Sao Paulo U-17, untuk bisa membela Garuda Nusantara - julukan Timnas Indonesia.

Bahkan, Zaki mengatakan jika PSSI sudah menyediakan tiket serta akomodasi untuk Welber agar bisa memperkuat tim besutan Indra Sjafri itu.

"Welber ini dari klub sudah diberikan izin dan PSSI juga sudah mengirimkan tiket," ujar Zaki, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024) malam WIB.

"Walau dari klubnya di sana mungkin jadwalnya cukup padat tapi sudah diizinkan sebetulnya," jelasnya.

Rupanya, beberapa hari menjelang diputarnya ajang ini, ibu kandung Welber memilih agar anaknya tetap berada di Brasil.

"Namun, Welber tidak datang, ibunya, orang tuanya lebih memilih Welber tetap di Brasil," kata Zaki.

"Kalau dari informasi terakhir, ya memang ibunya yang mengirim informasi bahwa Welber tidak berangkat," sambungnya.

Welber sendiri bukanlah pemain yang baru masuk dalam daftar pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-20.

Pemain berusia 17 tahun itu bahkan sudah masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk pemusatan latihan di Bali sebagai persiapan menuju kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Namun, dia tidak hadir sampai batas waktu pendaftaran pemain pada Selasa, 24 September 2024.

Kendati tanpa Welber Jardim, Indra Sjafri masih memiliki opsi lain untuk mengisi pos lini tengah Garuda Nusantara.

Pemain itu antara lain adalah Figo Dennis, Toni Firmansyah, Maouri Ananda Yves dan Aditya Warman.

Lebih lanjut, Zaki pun menegaskan jika di Timnas Indonesia tidak ada pemain yang lebih besar dari tim itu sendiri.

Terlebih di semua kelompok usia Timnas Indonesia saat ini setidaknya ada 3-4 pemain pelapis.

"Bagi kami tim ini dan Indonesia lebih besar daripada seorang pemain, jadi kalau memang tidak berkenan hadir ya sudah, kami banyak lain," pungkas Zaki.