Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Arsenal Bukan Level Leicester, The Gunners Unggulan Juara Liga Inggris 

Reaksi Steve Cooper dan statistik pertandingan Arsenal vs Leicester, The Gunners bukan level The Foxes. Skuat Arteta difavoritkan juara Liga Inggris.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Arsenal Bukan Level Leicester, The Gunners Unggulan Juara Liga Inggris 
twitter/afstuff
Selebrasi kemenangan Arsenal atas Leicester City di Stadion Emirates, Sabtu (28/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil Liga Inggris pekan 6, Leicester City dibuat hancur Arsenal di Emirates Stadium tadi malam, Sabtu (28/9/2024). Tim asuhan Steve Copper itu kalah dengan skor 4-2 oleh tim besutan Mikel Arteta.

Leicester kalah dari banyak hal atas Arsenal, statistik pertandingan yang jomplang menegaskan level kedua tim tidaklah sepadan.

Hasil imbang Arsenal pekan lalu atas Man City memang sedikit pilu, pertahanan lebih dari 50 menit mereka akhirnya bobol dari agresi serangan skuad Pep Guardiola.

Semua tertunduk lesu karena gol Stones yang membuyarkan kemenangan Arsenal atas Man City.

Selebrasi kemenangan Arsenal atas Leicester City di Stadion Emirates, Sabtu (28/9/2024).
Selebrasi kemenangan Arsenal atas Leicester City di Stadion Emirates, Sabtu (28/9/2024). (twitter/afstuff)

Kekecewaan itu tidak berlarut lama, bulan-bulan sulit Arsenal dilalui dengan penuh keyakinan demi title juara.

Melawan Leicester tadi malam, anak asuh Mikel Arteta benar-benar memberikan segalanya di lapangan.

Sebanyaik 74,9 persen penguasaan bola, 36 tembakan yang mana 16 di antaranya tepat sasaran, 656 passing, dan 17 corner, Arsenal jauh mengungguli Leicester.

BERITA REKOMENDASI

Dua gol yang tercipta di babak pertama, Steve Copper mengakui itu adalah gol yang khas dari Arsenal.

Satu dua umpan pendek, lalu umpan silang yang kemudian dikonversikan menjadi gol oleh Martinelli dan Trossard.

Baca juga: Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Barcelona Tumbang, City Imbang, Arsenal & Chelsea Menang Identik

Kedua gol tersebut berasal dari area yang berbeda dan pengumpan yang berbeda. Gol Martinelli berasal dari umpan silang Timber, sementara Trossard mendapatkan bola dari Martinelli.

"Babak pertama benar-benar sulit," akui Steve Cooper dilansir Sky Sports.

"Kami tahu sangat mungkin Anda harus menderita dalam permainan ini dalam hal penguasaan bola dan area."

"Namun, hal itu terlalu berlebihan, itu bukan rencana," jelasnya soal serangan yang dihadapi Jamie Vardy di babak pertama oleh Arsenal.

"Dua gol Arsenal benar-benar merupakan gol yang khas, dalam hal area yang harus dituju dalam hal umpan silang dan umpan balik."

"Kami memperhatikan itu, tetapi begitulah bagusnya mereka," tambahnya.

Leicester sempat mengejar ketertinggalan di awal babak kedua.

Sundulan Justin mengenai badan Kai sehingga merubah arah bola dan mengecoh Raya.

Hanya berselang beberapa menit, Justin kembali memberikan kejutan. Umpan Ndidi ia sambut dengan tendangan voli yang sempurna ke gawang Raya.

Publik Emirates pun terdiam, dua gol keunggulan kini dalam ancaman dengan hanya satu poin yang bisa dibawa pulang.

Tapi, Arsenal punya satu senjata yang tidak dimiliki oleh Manchester City, Liverpool, ataupun tim lainnya yang musim ini bersaing untuk gelar juara Liga Inggris.

Yakni skema bola mati.

Total 17 tendangan sudut yang dihasilkan Arsenal bukanlah angka yang sedikit, sejumlah peluang dari Calafiori, Magalhaes mampu dipatahkan oleh kipper Leicester yang tampil gemilang dalam laga itu.

Arsenal merubah skenario dari tendangan sudut yang mereka lakukan. Jika awalnya banyak mengincar tiang dekat dan tengah, cara lainnya dengan mengincar tiang jauh.

Sejumlah pemain bertugas memblok pemain lawan, dan menyisakkan satu eksekutor. Pada kesempatan itu, Trossard yang berada paling jauh menyontek bola dengan lemah ke sisi tengah dan mengenai pemain Leicester.

Gol Trossard bukanlah yang terakhir, serangan balik yang efektif membuahkan gol keempat. Dua gol terakhir Arsenal tercipta di masa injury time.

Jika melihat matrik serangan Arsenal tadi malam, mereka sangat efisien dari berbagai sisi dalam permainan terbuka.

Sky Sports menempatkan Arsenal sebagai kandidat kuat juara musim ini, satu keunggulan yang mereka miliki Ketika serangan buntu adalah bola mati yang begitu efektif.

Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta merayakan gol pertama timnya yang dicetak oleh gelandang Inggris Arsenal #07 Bukayo Saka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Liverpool di Stadion Emirates di London pada 4 Februari 2024.
Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta merayakan gol pertama timnya yang dicetak oleh gelandang Inggris Arsenal #07 Bukayo Saka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Liverpool di Stadion Emirates di London pada 4 Februari 2024. (IAN KINGTON / IKIMAGES / AFP)

Sudah tiga laga beruntun, lawan Tottenham, Man City, dan kini Leicester anak asuh Mikel Arteta mencetak gol dari scenario tendangan penjuru.

"Bola mati," tulis Sky Sports melihat keunggulan Arsenal dalam persaingan gelar juara Liga Inggris musim ini.

"Tottenham, Man City, dan sekarang Leicester, tiga pertandingan berturut-turut di mana Arsenal mencetak gol dari tendangan sudut yang sama."

"Entah direncanakan atau hanya berhasil masuk. Ini adalah contoh lain dari tekanan terencana yang dilakukan Arsenal. Mereka sangat terlalith di berbagai area lapangan," tutupnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
2
10
15
2
Man. City
6
4
2
0
14
6
8
14
3
Arsenal
6
4
2
0
12
5
7
14
4
Chelsea
6
4
1
1
15
7
8
13
5
Aston Villa
5
4
0
1
10
7
3
12
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas