Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Eks Ketum PSSI Ungkap Tabir Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Ada Jaminan Uang hingga Pekerjaan

Hanya saja menurut mantan Ketua Umum PSSI itu, di dunia sepak bola praktik naturalisasi merupakan hal yang biasa. Sebab, cara itu juga dilakukan oleh

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Eks Ketum PSSI Ungkap Tabir Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Ada Jaminan Uang hingga Pekerjaan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pesepak bola Timnas Indonesia foto Bersama sebelum memulai pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (10/9/2024). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Apakah cara itu masih berlangsung saat ini, di PSSI periode kepemimpinan Erick Thohir, Djohar mengaku tak mengetahuinya. 

Hanya saja menurut mantan Ketua Umum PSSI itu, di dunia sepak bola praktik naturalisasi merupakan hal yang biasa. Sebab, cara itu juga dilakukan oleh beberapa negara besar sebelumnya.

Di Asia, praktik naturalisasi sudah banyak dilakukan. Misalnya, di Filipina. Selain itu di Eropa ada Prancis dan Inggris yang juga telah menjalankan praktik ini. 

Bahkan, katanya, untuk Prancis, pemain-pemain sepak bola yang berusia anak-anak di Afrika sudah dipantau sejak kecil agar suatu saat dapat dinaturalisasi. 

"Lihatlah yang kulit hitam berapa banyak main di tim nasional di Eropa? Itu kan naturalisasi. Jadi, enggak ada masalah," tuturnya.

Baca juga: Dua Pemain Naturalisasi Cedera Jelang Agenda Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Untuk di Indonesia sendiri, Djohar, menyebut praktik naturalisasi telah berlangsung sebelum PSSI era kepemimpinannya. 

Ada harapan, bahwa melalui naturalisasi pemain, prestasi Indonesia di cabang olahraga sepak bola akan menjadi lebih baik. 

BERITA REKOMENDASI

Meski demikian, ia juga menekankan agar pemain sepak bola di dalam negeri juga harus mendapatkan perhatian. 

Pemantauan pemain potensial harus dipantau sejak usia kanak-kanak. Misalnya, dari usia 12 tahun, 14 tahun, dan 18 tahun. 

Menurut Djohar, hal ini perlu dilakukan di Indonesia agar regenerasi pesepakbola terus bergulir. Apalagi, katanya, seorang pemain top yang dinaturalisasi hanya dapat bermain kira-kira paling lama selama tiga tahun. 

Ia tidak menutup mata bahwa naturalisasi pemain untuk skuat Garuda tengah menjadi sorotan publik. Sebab, naturalisasi juga masih tergolong hal baru bagi Indonesia, walaupun telah berlangsung sebelum PSSI era kepemimpinannya.

"Bagi kita (Indonesia) ini (naturalisasi) baru. Karena tren baru. Bagi negara-negara Eropa, negara Asia lainnya ini sudah lama dikerjakan. Kita pun pada masa itu sudah ada naturalisasi. Jadi ini tidak masalah besar," ucap Djohar.

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018).
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Naturalisasi pemain juga pernah dilakukan Edy Rahmayadi ketika menjabat sebagai Ketua Umum PSSI tahun 2016-2019 lalu. Kala itu, Edy Rahmayadi pernah menaturalisasi satu pemain, yakni Ezra Walian. Proses naturalisasi itu berlangsung pada Agustus 2017.

Ketika ditemui di Tribun Medan pada Senin (23/9/2024) lalu, Edy Rahmayadi menjelaskan bahwa proses naturalisasi terhadap Ezra Walian di masa kepemimpinannya di PSSI berjalan cukup panjang. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
2
10
15
2
Man. City
6
4
2
0
14
6
8
14
3
Arsenal
6
4
2
0
12
5
7
14
4
Chelsea
6
4
1
1
15
7
8
13
5
Aston Villa
6
4
1
1
12
9
3
13
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas