Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Timnas Bahrain Tak Akan Bermain Sepak bola di Indonesia karena Alasan Keamanan

Timnas Bahrain tidak akan bermain sepak bola di Indonesia karena alasan 'keamanan'.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Timnas Bahrain Tak Akan Bermain Sepak bola di Indonesia karena Alasan Keamanan
HandOut/IST
Logo Persatuan Sepak Bola Bahrain (BFA). 

Kasus 90 Tambah 6 Sama dengan 99, Bahrain Tak Akan Bermain Sepak bola di Indonesia karena Alasan Keamanan

TRIBUNNEWS.COM- Timnas Bahrain tidak akan bermain sepak bola di Indonesia karena alasan 'keamanan'.

Tim nasional sepak bola Bahrain mengatakan tidak akan memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Indonesia, untuk melindungi keselamatan tim.

Para pemain negara Teluk tersebut menjadi sasaran ancaman pembunuhan daring dari para penggemar Indonesia menyusul hasil imbang 2-2 yang kontroversial antara kedua tim negara minggu lalu, menurut Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA).

Pertandingan balasan dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada bulan Maret tahun depan, tetapi BFA telah meminta FIFA untuk memindahkan pertandingan ke tempat di luar Indonesia.

 

 

BERITA REKOMENDASI

 

Baca juga: Roberto Mancini Terancam Dipecat Setelah Imbang Lawan Bahrain, Ribut Adu Mulut dengan Penggemar

 

 

Baik Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) maupun FIFA belum memberikan komentar terbuka mengenai permintaan Bahrain tersebut.

Kontroversi meletus Kamis lalu setelah Bahrain mencetak gol penyeimbang pada menit ke-99 melawan Indonesia - tiga menit setelah para pemain mereka memperkirakan pertandingan akan berakhir.

Gol tersebut memicu protes liar dari pemain dan staf Indonesia, salah satu di antaranya harus dipisahkan dari ofisial dan diusir keluar lapangan.

Persatuan Sepak Bola Indonesia menuduh wasit Ahmed Al Kaf dari Oman sengaja membiarkan pertandingan berlanjut hingga Bahrain berhasil mencetak gol.

Tepat sebelum berakhirnya 90 menit standar, wasit biasanya akan mengindikasikan berapa banyak waktu yang akan mereka tambahkan pada pertandingan untuk menebus penghentian selama pertandingan.

Dalam kasus ini, Al Kaf memberi tambahan waktu enam menit. 

Tetapi Timnas Bahrain baru bisa mencetak gol setelah bonus waktu tambahan selama sembilan menit.

Meski kontroversial, hukum permainan menyatakan bahwa waktu tambahan hanya merupakan jumlah minimum, dan wasit berhak menambah jumlahnya jika diperlukan.

"Kami sangat kecewa dengan wasit," kata anggota eksekutif PSSI Arya Sinulingga dikutip dari BBC.

"Sepertinya mereka memperpanjang waktu tambahan hanya untuk memberi Bahrain kesempatan mencetak gol penyeimbang."

Usai pertandingan, PSSI menyatakan telah mengajukan pengaduan resmi kepada FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).


Klaim Ancaman pembunuhan

Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan banyaknya pelecehan daring dari para penggemar sepak bola Indonesia, yang membanjiri halaman media sosial AFC dengan kritik dan membuat akun palsu yang menyamar sebagai Ahmed Al Kaf.

Banyak penggemar yang menuduh wasit Oman sengaja memihak negara Teluk lainnya dengan membiarkan pertandingan berlanjut. Setelah pertandingan, manajer Indonesia menyebut Al Kaf "bias" terhadap Bahrain.

Pelecehan tersebut memicu tanggapan keras dari BFA, yang harus menonaktifkan komentar pada unggahan media sosialnya dan mengatakan bahwa situs webnya berulang kali menjadi sasaran peretas di Indonesia.

"[BFA] menyatakan sangat terkejut atas banyaknya ancaman pembunuhan yang diterima oleh anggota tim di akun media sosial mereka - sebuah tindakan yang mencerminkan ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap kehidupan manusia," katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Instagram.

"Itu tidak sesuai dengan prinsip, nilai, dan norma Islam, juga tidak mencerminkan kemajuan dan kemajuan negara."

Oleh karena itu, BFA menyatakan pihaknya telah meminta agar pertandingan di Jakarta dipindahkan ke luar Indonesia karena "tidak ingin membahayakan nyawa para anggota tim".

Jika permintaan BFA ditolak dan Bahrain menolak memainkan pertandingan tersebut, maka Indonesia akan diberikan kemenangan otomatis 3-0.

Kerusuhan penonton merupakan masalah utama dalam sepak bola Indonesia, di mana pihak berwenang sering kali kesulitan mengatasi kekerasan antarkelompok pendukung.

Dua tahun lalu, Indonesia menyaksikan salah satu bencana stadion terburuk di dunia ketika 125 orang tewas dalam insiden yang dipicu oleh penyerbuan lapangan penggemar di kota Malang.

Bahrain dan Indonesia memiliki sejarah dalam hal pertemuan kontroversial.

Pada tahun 2012, negara Teluk itu mengalahkan Indonesia dengan skor 10-0 dalam kualifikasi Piala Dunia, yang menimbulkan kecurigaan karena Bahrain perlu mengejar defisit sembilan gol dari rivalnya Qatar di klasemen grup agar memiliki peluang untuk melaju ke babak berikutnya.

Hasil skor yang aneh ini memicu penyelidikan FIFA terhadap potensi pengaturan pertandingan, tetapi kedua belah pihak akhirnya dibebaskan.

Bahrain, yang saat ini berada di peringkat 76 dunia, akan menghadapi China dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya bulan depan.

Indonesia, yang berada di peringkat 129, akan berhadapan dengan Jepang pada bulan November.

SUMBER: BBC

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas