Kepanasan Lihat Tifo Pro Palestina di Markas PSG, Menteri Dalam Negeri Prancis Tuntut Klarifikasi
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menuntut penjelasan dari pihak PSG terkait tifo atau spanduk dukungan untuk Palestina di stadion.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
"Tifo ini tidak punya tempat di stadion dan pesan semacam itu seharusnya terlarang oleh liga dan UEFA."
"Jika hal semacam ini terjadi lagi, kami akan mempertimbangkan untuk melarang tifo yang tidak taat aturan," sambungnya.
Belum ada tanggapan dari pihak PSG terkait hal tersebut.
Mereka masih bungkam untuk mengomentari beragam reaksi yang ada.
Komentar keras juga dilontarkan Presiden Dewan Lembaga Yahudi, Yonathan Arfi.
Arfi mengecam tifo dukungan terhadap Palestina tersebut.
Ia menggarisbawahi tifo tersebut tak menganggap Israel sebagai sebuah negara berdaulat.
Pasalnya tak ada nama Israel dalam peta yang terdapat dalam tifo itu.
"Spanduk yang memalukan di Parc des Princes! Sebuah peta yang menunjukkan Negara Israel sudah tidak ada lagi. Seorang pejuang Palestina yang bertopeng. Itu bukan pesan perdamaian, tetapi seruan untuk kebencian," tulis Yonathan Arfi, Presiden Dewan Lembaga Yahudi di Prancis, di platform media sosial X.
Spanduk tersebut menampilkan sesuatu yang tampak seperti peta Israel dengan warna keffiyeh Palestina dan seseorang yang mengepalkan tangan dan mengenakan jilbab.
Di bawah spanduk tersebut, terdapat pesan yang dibentangkan oleh para penggemar PSG: "Perang di lapangan, tetapi perdamaian di dunia."
Ada juga pesan lainnya yang berbunyi "Apakah kehidupan seorang anak di Gaza kurang berarti dibandingkan dengan anak lainnya?".
(Tribunnews.com/Guruh)