Pengemudi GrabBike Ada yang Sandang Gelar S2
Kiki menegaskan level pendidikan bukanlah syarat mutlak untuk menjadi pengemudi GrabBike.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada yang menarik dari perekrutan pengemudi tukang ojek berbasis aplikasi GrabBike. Ternyata dari sekian itu ada yang berpendidikan tinggi. Bahkan ada yang menyandang gelar master.
Country Head Marketing GrabTaxi Indonesia, Kiki Rizki, menyebut ada pengemudinya yang bergelar S2. Hanya dia mengaku tak tahu persis berapa porsi pengemudi yang berpendidikan tinggi.
”Saya dapat info ada pengemudi yang bergelar master. Itu tandanya jadi pengemudi GrabBike punya latar belakang pendidikan tinggi,” jelasnya kepada Tribunnews.com saat perekrutan pengemudi GrabBike di Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Meski begitu, Kiki menegaskan level pendidikan bukanlah syarat mutlak untuk menjadi pengemudi GrabBike. Di saat bersamaan pula, tak semua orang dengan mudah lolos tanpa melalui seleksi.
”Ada syarat lain yang mesti dipenuhi seperti bebas dari catatan kriminal, punya SIM, kendaraan yang prima, dan tentunya didukung fisik yang sehat,” paparnya.
Seperti diberitakan, ribuan orang antusias mendaftar jadi pengemudi GrabBike di Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Tujuannya tak lain ingin membuktikan iming-iming pendapatan Rp 8 juta/bulan hanya sebagai ‘tukang ojek’.
”Sebelumnya saya bekerja di layanan antaran uang ATM, terus ada info lowongan GrabBike di sini yang langsung saya datangi,” kata Raymond, warga Bekasi, yang bekerja sebagai layanan pengantaran uang ATM.
Raymond tertarik jadi pengemudi GrabBike lantaran tergiur dengan iming-iming pendapatan Rp 8 juta/bulan. Meski begitu, pria bertubuh gempal ini belum berniat meninggalkan pekerjaan lamanya. ”Saya lihat dulu perkembangan. Kalau memang jadi pengemudi GrabBike lebih menjanjikan, ya saya akan tinggalkan pekerjaan lama,” katanya serius.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.