Bikin Strategi Baru, Bos Yahoo Putuskan Rumahkan 1.700 Karyawan
Dalam tiga bulan ke depan, Yahoo bakal kembali menutup kantor cabang. Kali ini di Dubai, Meksiko, Buenos Aires, Madrid, dan Milan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – CEO Yahoo Marissa Mayer sedang "bersih-bersih" perusahaan.
Ia kembali memangkas jumlah karyawan, berencana menutup kantor cabang, menjual beberapa paten dan aset gedung, serta akan menonaktifkan beberapa layanan.
Hal tersebut merupakan strategi teranyar Mayer untuk mengembalikan kejayaan Yahoo, sebagaimana dilaporkan Cnet.
Lebih detil, 15 persen dari total karyawan Yahoo (sekitar 1.700 orang) akan dirumahkan. Layanan-layanan seperti "Games" dan "Smart TV" akan dihentikan.
Dalam tiga bulan ke depan, Yahoo bakal kembali menutup kantor cabang. Kali ini di Dubai, Meksiko, Buenos Aires, Madrid, dan Milan.
Beberapa paten dan aset gedung bakal dijual dengan harapan bisa menambah 1 miliar dollar AS (Rp 13,7 triliun) ke kas Yahoo.
Menurut Mayer, berbagai pemangkasan didasari pertimbangan matang. Ia ingin membentuk struktur perusahaan yang lebih sederhana dan fokus.
"Yahoo tak bisa memenangkan hati dan pikiran pengguna dengan portfolio yang ruwet," kata dia.
Hingga akhir 2016, Yahoo hanya akan memiliki 9.000 karyawan dan tak lebih dari 1.000 kontraktor. Secara keseluruhan, perusahaan itu bakal lebih kecil 42 persen dibandingkan 2012 silam.
Mayer mengatakan Yahoo memiliki tiga pilar utama: Search, Mail, dan Tumblr.
Untuk sektor lainnya, portfolio Yahoo akan disederhanakan dari empat area: berita, olahraga, keuangan, dan gaya hidup.
Langkah ini bisa dibilang progresif sekaligus kontroversial. Beberapa pertanyaan besar pun dikemukakan para investor dan pekerja Yahoo.
Haruskah Mayer tetap memimpin Yahoo? Haruskah Yahoo tetap menjadi perusahaan mandiri? Bolehkan Mayer dan anggota direksi menjual bisnis-bisnis internet Yahoo?
Terlepas dari semua itu, Mayer nyatanya tak gentar. "Ini adalah perencanaan yang kuat dan kokoh," ujarnya.
Entah strategi "simpel dan fokus" Yahoo akan berhasil kali ini atau tidak. Pasalnya, sejak bergabung kembali ke Yahoo 2012 silam, Mayer telah banyak menelurkan terobosan.
Sayangnya, kebanyakan terobosan Mayer tak bisa dibilang sukses. Antara lain investasi hingga 2 miliar dollar AS untuk mengakuisisi 50 layanan dan memboyong talenta baru ke Yahoo yang hasilnya nihil.
Mayer juga sempat berupaya menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dengan memberikan smartphone ke semua pegawai dan menyediakan makanan gratis di kantin kantor.
Tapi, kondisi kini nyatanya tak mendukung cita-cita iklim kerja yang nyaman. Pemangkasan karyawan bertahap sedikit banyak memengaruhi kondisi psikologis para pekerja Yahoo.
Terkait kontradiksi tersebut, juru bicara Yahoo tak memberi penjelasan panjang lebar. "Kami akan berusaha memroses PHK dengan hati-hati, transparan, dan adil," kata dia.