Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Tarif Interkoneksi Turun, Telepon Antar Operator Bisa Makin Murah

Penurunan biaya interkoneksi bisa saja membuat tarif telepon off-net atau antar operator berbeda jadi semakin murah.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tarif Interkoneksi Turun, Telepon Antar Operator Bisa Makin Murah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini (dua kiri) dan manajemen XL berfoto bersama saat peresmian komersialisasi layanan XL 4G LTE di Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2015). Komersialisasi ini menandakan selesainya proses penataan ulang frekuensi 1800 MHz secara nasional dan memberikan layanan internet cepat kepada konsumen XL. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Operator telekomunikasi seluler PT XL Axiata (XL) menyambut baik rencana pemerintah menurunkan biaya interkoneksi. Anak usaha grup Axiata itu justru berharap perurunan yang nanti diputuskan bisa mencapai 40 persen.

Biaya interkoneksi adalah komponen yang harus dibayarkan oleh operator kepada operator lain yang menjadi tujuan panggilan penggunanya. Saat ini biaya tersebut dipatok Rp 250 per menit dan pemerintah berniat menurunkannya lebih dari 10 persen.

“Interkoneksi turun 10 persen? Harapan kita malah bisa lebih jauh dari itu ya. Harusnya turun lebih banyak. Kan dari dulu harapan kami bisa turun 40 persen,” terang Chief Executive Officer XL Dian Siswarini saat ditemui usai peluncuran layanan XL Tribe, Jumat (18/3/2016).

Penurunan biaya interkoneksi bisa saja membuat tarif telepon off-net atau antar operator berbeda jadi semakin murah. Kendati soal besarannya akan bergantung pada keputusan bisnis masing-masing penyedia layanan telekomunikasi.

Biaya interkoneksi sendiri merupakan salah satu komponen yang menjadi dasar tarif ritel yang dikenakan pada pelanggan. Selain interkoneksi masih ada unsur lain, seperti margin keuntungan yang diharapkan operator dan biaya promosi.

Bila biaya interkoneksi tersebut turun signifikan, ada kemungkinan XL bakal menerapkan strategi bundling harga. Satu tarif dipatok untuk panggilan on-net atau off-net.

“Tarif ritel nanti kan tergantung operatornya, apakah dia ingin untuk berapa atau rugi berapa. Tarif ritel ini bisa di-bundling dan kompetitif,” imbuh Dian.

BERITA TERKAIT

Saat penurunan biaya terwujud, menurut Dian, operator bisa mendapat keuntungan berupa pelanggan yang lebih loyal. Mereka yang biasanya kerap ganti kartu SIM demi mengejar promo telepon on-net, akan beralih hanya menggunakan satu nomor telepon saja karena tarif jadi flat.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sendiri masih belum selesai merumuskan penurunan biaya interkoneksi yang dimaksud. Menkominfo Rudiantara mengatakan berencana merilis aturan terkait pada April nanti.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas