LG G6 Diduga Bakal Lebih Murah karena Ongkos Produksi Disunat 20 Persen
LG G6 disebut-sebut bakal lebih murah ketimbang pendahulunya, G5. Pasalnya, biaya produksi untuk flagship anyar itu akan dipotong
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - LG G6 disebut-sebut bakal lebih murah ketimbang pendahulunya, G5. Pasalnya, biaya produksi untuk flagship anyar itu akan dipotong lebih dari 20 persen.
Setidaknya begitu menurut analis KB Securities, Kim Dong-won. Ia mengatakan LG telah belajar dari pengalaman merugi sepanjang tahun lalu.
"LG Mobile Communication akan mengubah haluan secara signifikan (di tahun 2017)," kata dia, sebagaimana dilaporkan PhoneArena dan dihimpun Rabu (4/1/2016).
Sebagai gambaran, LG G5 SE, edisi khusus Indonesia, dijual dengan harga Rp 8 juta. Jika kabar itu benar, maka LG G6 bisa saja lebih murah dari itu.
Salah satu yang membuat biaya produksi G6 lebih efisien adalah pemangkasan desain modular yang sebelumnya menjadi ciri khas G5. Desain tersebut digodok dengan biaya mahal dan ternyata banyak menerima kritik.
Tahun 2016 memang bukan tahun yang memuaskan bagi LG. Pabrikan Korea Selatan itu berupaya menciptakan flagship G5 dengan fitur unggul dan desain yang unik, tetapi tak laku di pasaran.
LG mulanya menargetkan penjualan G5 sebanyak 12 juta unit selama setahun, tetapi nyatanya cuma terjual sekitar 5,5 juta unit. Pemasukan yang diterima tak mampu menutupi biaya pemasaran dan pengembangan yang digelontorkan.
Alhasil, divisi mobile LG merugi hingga ratusan juta dollar AS dalam beberapa kuartal. Tapi, jika benar G6 bakal dipatok lebih murah, akankah penjualannya lebih baik ketimbang G5? Tak ada yang bisa memastikan.
Bocoran spesifikasi G6 sudah mulai berseliweran di ranah maya. Beberapa di antaranya meliputi layar Quad HD 5,3 inci, prosesor Snapdragon 835 teranyar, punggung berbalut kaca, dan port USB-C.
Flagship tersebut digadang-gadang meluncur pada Maret mendatang. Benar atau tidak semua bocoran yang mengemuka bisa dikonfirmasi ketika ponsel dirilis.
(fatimah/kompas.com)