Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Belajar Bahasa Mandarin Itu Mengasyikkan, Beda Pengucapan Beda Maknanya

Sabrina menuturkan, selama mempelajari bahasa Mandarin, pihaknya tidak hanyak belajar percakapan lisan, tapi juga tulis.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Belajar Bahasa Mandarin Itu Mengasyikkan, Beda Pengucapan Beda Maknanya
ISTIMEWA
Delegasi 10 mahasiswa Indonesia dari 7 perguruan tinggi negeri peserta program Huawei Seeds for the Future 2017 berpose di depan KBRI Tiongkok di Beijing. 

"Kami berkompetisi menjadi yang tercepat deploying BTS 4G. Ketika itu kelompok saya kalah, tapi pengalaman itu tetap sangat menyenangkan karena saya merasa belajar banyak sekali hal mengenai perangkat telekomunikasi dan konfigurasinya," tuturnya.

Peserta lainnya,  Danur Ilham Khoiruman (22), mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang juga mengaku mendapatkan pengalaman paling menarik yang dia dapatkan selama mengikuti workshop konfigurasi teknologi BTS 4G di Shenzhen.

Dia juga mengaku mendapat pengalaman berkesan saat makan malam bareng peserta dari negara lain tiba-tiba ulang tahunnya yang ke-22 dirayakan di sana.

Danur Ilham Khoiruman
Perayaan ulang tahun ke-22 Danur Ilham Khoiruman, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, bersama peserta mahasiswa dari Indonesia dan Burkina Faso.

Selama di Beijing, selain belajar Mandarin, Danur dan 9 rekannya juga belajar kaligrafi (seni menulis) huruf China.

Seeds for the Future di Tiongkok merupakan program CSR Huawei Indonesia yang setiap tahun diselenggarakan dengan mengirimkan sejumlah mahasiswa Indonesia ke China.

Program ini berlangsung sejak 2013 untuk memberikan kesempatan pengembangan di bidang TIK bagi para talenta muda Indonesia, sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia mewujudkan digitalisasi Indonesia.

Di penyelenggaraan tahun kelima tahun ini, PT Huawei Tech Investment mengirimkan 10 mahasiswa terbaik yang terpilih melalui program SmartGen berpartisipasi di program ini mulai 9 sampai 23 September 2017.

Berita Rekomendasi

Mereka dipilih dari rentang usia 20 – 24 tahun dan telah melewati seleksi ketat melalui program pelatihan SmartGen.

Pembukaan program ini digelar tanggal 10 September 2017 lalu di Beijing, dilanjutkan dengan acara kunjungan rombongan mahasiswa Indonesia ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing keesokan harinya.

Mereka disambut langsung Soegeng Rahardjo, Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok.

Soegeng Rahardjo mengaku sangat senang melihat kunjungan para perwakilan mahasiswa Indonesia yang tergabung di program ini belajar budaya dan melihat kemajuan teknologi dan inovasi di Tiongkok, termasuk belajar bersama Huawei.

Huawei Seeds for the Future 2017
Delegasi 10 mahasiswa Indonesia dari 7 perguruan tinggi negeri peserta program Huawei Seeds for the Future 2017 berpose bareng Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Soegeng Rahardjo (belakang, keempat dari kiri).

"Saya berharap para mahasiswa ini dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menggali ilmu pengetahuan lebih dalam lagi, termasuk di bidang teknologi, yang nantinya dapat diimplementasikan di Indonesia dan bermanfaat bagi kelangsungan pembangunan di Indonesia, sehingga para mahasiswa ini dapat memberikan kontribusinya sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini menjadi mesin penggerak pertumbuhan bagi beragam sektor industri. Program ini juga sejalan dengan tema Seeds for The Future yang digelar Huawei tahun ini, yaitu eksplorasi menuju dunia yang lebih pintar.

Eksplorasi merupakan semangat ketekunan, api atau pendorong inovasi, cahaya kecerdasan yang menerangi jalan menuju dunia yang lebih cerdas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas