Alasan Unilever Mengancam Stop Beriklan di Google dan Facebook
"Unilever tidak akan berinvestasi di platform atau lingkungan yang tidak melindungi anak-anak kita atau yang menciptakan divisi dalam masyarakat"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Unilever kemungkinan akan berhenti beriklan pada platform digital sepert Facebook dan Google. Hal ini diungkapkan Direktur Pemasaran Global Unilever Keith Weed.
Alasannya adalah banyaknya konten-konten negatif yang ada pada platform digital tersebut. Ini diyakini bakal memberikan pengaruh pada persepsi konsumen terhadap produk-produk Unilever pula.
"Unilever tidak akan berinvestasi di platform atau lingkungan yang tidak melindungi anak-anak kita atau yang menciptakan divisi dalam masyarakat, serta mempromosikan kemarahan atau kebencian," ujar Weed seperti dikutip dari Fortune, Selasa (13/2/2018).
Weed pun membandingkan pembersihan iklan digital dan rantai pasok dengan upaya Unilever untuk menemukan bahan-bahan berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk produk-produknya.
Baca: Polisi Panggil Manajemen Bus Premium Passion
Awal pekan ini pun Weed memperoleh penghargaan Global Marketer of the Year dari majalah World Federation of Advertisers and Campaign, yang memilih pemasar yang mendorong cara pemasaran efektif dan berkelanjutan.
Unilever merupakan perusahaan yang menganggarkan belanja iklan terbesar di dunia.
Dalam pernyataannya, Weed menekankan kebutuhan konsumen untuk mempercayai produk-produk Unilever, salah satunya dengan menghilangkan kondisi ketidakpercayaan yang ada di internet.
Pernyataan Weed ini menambah tekanan bagi perusahaan-perusahaan teknologi Silicon Valley untuk meregulasi konten yang dipromosikan dan lingkungan politik saat ini.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Unilever Ancam Stop Beriklan di Google dan Facebook, Mengapa?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.