Perusahaan di Guangzhou Sukses Ciptakan Taksi Terbang Otonom, Jarak Tempuh Hingga 15 Km
"Ini membuat Anda merasa seperti Anda telah melakukan perjalanan ke masa depan, seperti Anda berada dalam film sci-fi. Tapi ini nyata"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Awal bulan Februari 2018 ini, sekitar 40 orang, termasuk wakil walikota Provinsi China Selatan, mengantre untuk merasakan transportasi masa depan taksi terbang otonom.
Wujudnya berupa pesawat tak berawak bernama Ehang yang mampu menerbangkan penumpangnya hingga jarak tempuh sejauh 15 km dengan kecepatan maksimum 130 km per jam.
Suksesnya penerbangan penumpang oleh perusahaan yang berbasis di Kota Guangzhou ini dilakukan seiring maraknya pengembangan mobilitas baru oleh perusahaan teknologi di seluruh dunia.
"Ini membuat Anda merasa seperti Anda telah melakukan perjalanan ke masa depan, seperti Anda berada dalam film sci-fi. Tapi ini nyata," kata pendiri dan CEO Ehang Hu Huazhi dalam sebuah video perusahaan yang menunjukkan cuplikan ujicoba penerbangan.
"Sangat mudah dan stabil, operasinya sangat sederhana. Saya telah menerbangkan begitu banyak helikopter, tapi tidak ada yang terasa seperti ini," ceritanya.
Keberhasilan penerbangan Ehang 184 tak luput dari upaya perusahaan teknologi dan pemerintah dalam mencari cara baru untuk mengoptimalkan transportasi perkotaan dan mobilitas.
Perusahaan transportasi online, seperti Uber dan Didi, serta anak perusahaan Alphabet Waymo, sedang menguji teknologi mengemudi otonom yang diyakini perusahaan akan meningkatkan keamanan di jalan.
Berbagi dalam menggunakan mobil otonom juga bisa menghilangkan kebutuhan akan kepemilikan mobil.
![The EHang 184](http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/the-ehang-184_20180221_130105.jpg)
"Perusahaan seperti Ehang dan segala bentuk mobilitas-sesuai permintaan, apakah dengan roda atau tanpa roda, adalah sesuatu yang mungkin Anda lihat sebagai eksperimen dan cara untuk melepaskan diri dari masalah kemacetan di daerah perkotaan yang berpenduduk padat di China," kata Bill Russo, pendiri dan chief executive di firma penasihat investasi di Shanghai, Automobility.
"Ini adalah dunia tiga dimensi, transportasi kita seharusnya tidak hanya terbatas di bidang datar bumi. Mengapa tidak pergi vertikal?" lanjut Bill Russo.
Untuk menerbangkan pesawat tak berawak, penumpang memasukkan jalur penerbangan mereka ke dalam sistem kontrol, tekan tombol dan pesawat tak berawak akan membawa mereka ke sana.
Baca: Banyak Dipakai di Sektor Konstruksi: New Generation Ranger FM 260 JD, Truk Paling Laris Hino di 2017
Baca: Fitur Panelmeter di All New Honda 150CB Verza Sudah Full Digital
Saat ini taksi terbang bertenaga listrik memiliki jangkauan yang terbatas. Namun Ehang mengatakan taksi terbang cukup stabil jika bepergian saat kondisi badai petir atau bahkan kondisi topan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.