Indonesia Ancam Akan Menutup Facebook, Ini Akar Permasalahannya
Kegagalan Facebook melindungi data pengguna dari propaganda politik selama Pemilu Kepresidenan AS dianggap menjadi ancaman buat Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegagalan Facebook melindungi data pengguna dari propaganda politik selama Pemilu Kepresidenan AS dianggap menjadi ancaman buat Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mewanti-wanti raksasa media sosial itu untuk menjaga data pribadi pengguna dari praktik manipulasi dan meredam penyebaran berita palsu.
Jika tidak, pemerintah mengklaim tidak segan-segan untuk menutup Facebook.
Baca: Dikepung Warga Usai Menjambret Bule Denmark, Pemuda Ini Pilih Nyebur ke Sungai
Peringatan tersebut dilayangkan jelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu Kepresidenan 2019. Pemerintah mengkhawatirkan, media sosial bisa disalahgunakan untuk menebar ujaran kebencian dan kabar hoax buat memenangkan pemilu.
"Jika saya harus menutupnya, maka saya akan melakukannya," ujar Rudiantara seperti dilansir Bloomberg.
Ia mengingatkan pemerintah sebelumnya pernah memblokir aplikasi layanan pesan Telegram. "Saya melakukannya. Saya tidak segan untuk melakukannya lagi," imbuhnya.
Baca: Kominfo Blokir 83 Juta Nomor Ponsel Prabayar
Facebook saat ini berada di bawah tekanan menyusul kasus Cambridge Analytica yang membeli data pribadi 50 juta pengguna buat keperluan propaganda Donald Trump selama Pilpres AS 2017.