Nonton Langsung Piala Dunia 2018 di Rusia, Waspadai Penipuan Tiket Lewat Email Phising
Para penipu ini mengambil uang dan mengumpulkan data pribadi pengguna, termasuk informasi pembayaran untuk mencuri lebih banyak uang.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penggila bola yang ingin menonton langsung pertandingan Piala Dunia 2018 Rusia harus mewaspadai penipuan tiket yang dilakukan sindikat kejahatan melalui berbagai cara.
Satu diantaranya modusnya adalah lewat email phising.
Ahli di perusahaan jasa keamanan siber, Kaspersky Lab, mengidentifikasi munculnya email phishing dari para pelaku penipuan siber yang menawarkan peluang memperoleh tiket tamu ke Piala Dunia FIFA 2018, namun dengan harga berlipat ganda dari tarif resmi.
Beberapa tiket ditawarkan mencapai sepuluh kali harga asli dan kemungkinan besar tiket tidak dapat digunakan karena ketatnya pendaftaran dan prosedur pindah tangan.
Para penipu ini mengambil uang dan mengumpulkan data pribadi pengguna, termasuk informasi pembayaran untuk mencuri lebih banyak uang.
Tingginya animo warga dunia menonton Piala Dunia 2018 Rusia dimanfaatkan oleh para penipu dunia maya dengan sasaran para penggemar sepak bola yang kurang waspada.
Para korban menerima email yang seakan-akan merupakan email asli dari penyelenggaraan Piala Dunia 2018.
Sistem pembelian tiket Piala Dunia 2018 sediri bisa dikatakan cukup rumit. Pembelian tiket resmi hanya tersedia melalui situs resmi FIFA 2018 dan melalui proses berlapis untuk alasan keamanan.
Pemesanan tiket melalui tiga tahap dan satu tiket hanya berlaku untuk satu orang. Pengecualian berlaku untuk “tiket tamu” yang memungkinkan pembelian hingga tiga tiket tambahan.
Tiket tamu ini harus mendaftarkan nama dan pemegang identitas tersebut merupakan pemegang tiket yang sah.
Perubahan hanya bisa berlaku jika pemegang tiket yang sah melakukan pemindahan ke nama penerima berikutnya. Dengan prosesnya yang rumit, para penipu justru menjadikan hal ini sebagai keuntungannya.
Ketika situs pembelian tiket dibuka, situs resmi FIFA mengalami lonjakan kunjungan seiring banyaknya pembeli yang mencoba melakukan pemesanan sehingga dapat menyebabkan masalah koneksi.
Dalam proses pembelian tersebut, pelaku akan membeli tiket sebanyak mungkin dan kemudian dijual kembali kepada para penggemar sepak bola yang putus asa.
Baca: Ini Dia Taycan, Sportcar Terbaru Porsche yang 100 Persen Bertenaga Listrik
Dengan kondisi tiket yang telah terjual habis, para penggemar tidak ada pilihan selain membeli di calo atau pihak ketiga demi menyaksikan pertandingan.