Penelitian Ungkap Satu Cara Memerangi Hoax di WhatsApp yakni dengan Menambahkan Fitur Tombol 'Ragu'
Alternatif lain mungkin disematkan fitur agar pengguna dapat dengan mudah menandai pernyataan yang dianggap sebagai masalah, tidak dapat diandalkan,
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi menunjukkan dengan menambahkan fitur tombol 'ragu' merupakan satu cara memerangi penyebaran berita palsu atau hoax.
Dilansir BGR.in, Kamis (30/1/2020) fitur tombol 'ragu' memiliki fungsi sama dengan tombol 'suka' yang ada di Facebook.
Fitur ini bisa dalam bentuk 'bendera merah, atau '?' yang letaknya di samping postingan.
Penambahan fitur sederhana ini termasuk hal yang mudah dilakukan oleh WhatsApp.
Fitur sederhana ini dapat menyatakan keraguan atas klaim yang dibuat pada pos WhatsApp.
Hal ini dianggap sudah cukup untuk memerangi berita palsu.
Alternatif lain mungkin disematkan fitur agar pengguna dapat dengan mudah menandai pernyataan yang dianggap sebagai masalah, tidak dapat diandalkan, atau tidak berdasar juga dapat membantu.
WhatsApp akan mampu memotong penyebaran informasi palsu jika memang mau menggunakan satu dari dua opsi tersebut.
Opsi tersebut sesuai dengan kajian studi yang dilakukan di India.
Persis seperti fungsi 'suka' pada Facebook.
"Mirip dengan fungsi 'suka' yang ada di platform lain, secara teknis akan sangat mudah bagi WhatsApp untuk menambahkan 'bendera merah' atau '?' tombol emoji yang pengguna dapat dengan mudah mengklik di sebelah posting yang kontroversial.” kata penelitian dari University of Pennsylvania, Leiden University, IE University dilansir India.com.
Strategi tersebut sepenuhnya kompatibel dengan sifat terenkripsi platform.
'Bendera merah' tidak perlu dilaporkan atau diselidiki oleh WhatsApp.
Fitur itu hanya digunakan untuk menandai bahwa dalam pos tersebut ada berbagai pendapat terkait isi atau muatan pos.