Tips Beli HP Bekas agar Terhindar dari Barang Ilegal: Periksa Nomor IMEI hingga Kondisi Ponsel
Betikut tips membeli produk elektronik, termasuk ponsel tidaklah mudah, perlu mengecek apakah barang ilegal atau resmi hingga cek kondisi ponsel.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM – Membeli produk elektronik, termasuk ponsel tidaklah mudah, perlu pertimbangan yang harus dilakukan.
Mulai dari mengecek apakah barang tersebut ilegal atau resmi hingga memeriksa kondisi fisik dan perangkat lunak ponsel.
Untuk mengetahui smartphone masuk dalam daftar hitam, Anda dapat mengecek nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI).
Kemudian, Anda dapat melihat kondisi fisik maupun perangkat lunaknya ponsel, apakah masih baik atau ada yang rusak.
Selain itu, cek juga bagian perangkat lunak di dalamnya.
Lalu, apa saja tips membeli ponsel bekas agar terhindar dari barang ilegal?
Berikut tips membeli HP bekas agar terhindar dari perangkat ilegal/ black market (BM), dilansir Tribunnews dari beberapa sumber:
1. Pastikan ponsel tidak masuk daftar hitam
Dilansir dari nytimes.com, cobalah untuk terlebih dahulu memverifikasi status ponsel.
Apakah HP tersebut barang ilegal atau tidak.
Anda bisa mengecek nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) pada ponsel.
Jika nomor tertera terdaftar, berarti ponsel tersebut merupakan barang resmi.
Baca: HARI INI Pemerintah Mulai Lakukan Uji Coba Pemblokiran Ponsel BM via IMEI
Baca: Update Daftar Harga HP Samsung: Galaxy S20 Ultra Dilengkapi Kamera Utama 108MP Dijual Rp 18 Jutaan
2. Periksa telepon dengan cermat
Sebelum membeli ponsel, sebaiknya Anda memeriksanya apakah ada kerusakan atau tidak.
Jika Anda bertemu langsung dengan penjual, cari tempat dengan cahaya yang bagus.
Sehingga dapat memeriksa ponsel secara perlahan dan hati-hati.
3. Ketahui jaringan atau beli telepon yang tidak terkunci
Dilansir dari Tomsguide.com, satu di antara faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan saat membeli ponsel bekas adalah memastikan perangkat akan bekerja dengan operator pilihan Anda.
Cara mudah untuk melakukan ini adalah membeli langsung dari operator Anda.
Sebagian besar menawarkan perangkat yang dipatenkan dan diperbaharui.
Kemudian, sudah disertifikasi dan dijamin berfungsi pada operator itu
4. Kenali penjual Anda
Ketika Anda membeli ponsel melalui penjual pribadi di situs-situs seperti eBay atau Swappa, Anda perlu menentukan apakah orang tersebut dapat dipercaya.
Carilah informasi sebanyak mungkin, sebelum memutuskan untuk membeli.
5. Pertimbangkan pembaruan perangkat lunak
Meskipun perangkat keras kondisinya sama dengan awal djual.
Namun tidak dengan perangkat lunak yang bisa saja rusak.
Untuk ponsel Android, satu-satunya pabrikan yang dapat diandalkan untuk pembaruan perangkat lunak adalah Google, dengan perangkat Nexus dan Pixel-nya.
Meskipun fitur baru mungkin opsional, pembaruan keamanan bulanan harus menjadi prioritas.
Meskipun fitur baru mungkin opsional, pembaruan keamanan bulanan harus menjadi prioritas.
Anda harus memastikan, produsen perangkat yang Anda beli tidak jatuh lebih dari satu atau dua bulan di belakang dengan pembaruan ini.
5. Pertimbangkan usia baterai
Anda perlu mengecek kondisi baterai karena baterai yang sudah berusia 1 hingga 2 tahun kemungkinan kondisinya kurang baik.
Pada usia baterai tersebut, mungkin hanya memiliki 80% dari kapasitas baterai asli.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)