Penggunaan Teknologi Virtual Reality Kian Meluas, SIS Group Gunakan untuk Belajar Siswa di Jakarta
Teknologi VR mampu menciptakan simulasi yang bisa mirip seperti dunia nyata, misalnya ketika kita sedang berjalan-jalan di sebuah kota di luar negeri.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi Virtual Reality (VR) selama ini terbukti sangat membantu sektor transportasi, seperti untuk membuat simulasi pesawat terbang komersial dan di bidang industri perdagangan untuk kebutuhan promosi produk pajangan/display.
Teknologi VR belakangan juga sukses diaplikasikan di dunia pendidikan seperti untuk mendukung visualisasi pada perkuliahan mahasiswa karena kemampuannya memvisualisasikan objek dalam wujud tiga dimensi (3D).
Teknologi VR mampu menciptakan simulasi yang bisa mirip seperti dunia nyata, misalnya ketika kita sedang berjalan-jalan di sebuah kota di luar negeri.
Teknologi VR juga bisa mensimulasikan sebuah dunia yang benar-benar berbeda, hasil dari imajinasi seperti suasana di sebuah kastil atau kerajaan.
Teknologi ini kini juga meluas penggunaannya di dunia pendidikan dengan diterapkan di sekolah.
Singapore Intercultural School (SIS) Group misalnya, kini dikabarkan juga segera menerapkan Virtual Reality di sekolah internasional mereka yang baru, SIS South Jakarta di Jakarta Selatan.
Program Percontohan VR pada semua sekolah SIS sukses dijalankan akhir tahun lalu dan kemudian mereka merancang sendiri program virtual tentang Pangkalan Bulan di Angkasa "Moon Base".
Kampus SIS South Jakarta yang baru akan menawarkan Klub VR bagi siswa untuk berkolaborasi dan melakukan berbagai macam pelajaran secara virtual.
Baca juga: Kolaborasi Indosat dan Snapchat Percepat Penggunaan Augmented Reality
Melalui penerapan teknologi VR ini guru akan dapat memainkan peran sebagai pengarah saat para siswa mengeksplorasi pengalaman dan ekspedisi menarik yang tidak tersedia bagi mereka karena pandemi.
Baca juga: Millealab-Lentera Edu Kenalkan VR Ambassador Indonesia, Program Pendidikan Berbasis Virtual Reality
Misalnya, saat menjelajahi fasilitas nuklir, siswa tidak perlu khawatir dengan bahaya nuklir karena dengan VR siswa dapat masuk ke dalam reaktor nuklir secara virtual dan memahami secara detail bagaimana tenaga nuklir itu dihasilkan.
"Kami telah melihat VR sejak lama dan selalu berusaha untuk menemukan program yang berkualitas, lebih dari sekedar pemikat, lebih dari sekedar iseng-iseng." Kata Jaspal Sidhu, Pendiri dan Ketua SIS Group, Rabu (17/3/2021).
Dia menjelaskan, pengalaman dengan orang tua seputar Pembelajaran Jarak Jauh karena pandemi Covid-19 telah mempercepat kami untuk menjalankan program VR dan sekarang adalah waktu yang tepat.
"VR merupakan salah satu teknologi yang harus Anda coba langsung untuk mengerti betul apa manfaatnya," ungkapnya.
Alvin Hew, Dewan Direktur Akademik & Kurikulum SIS Group mengatakan, Program Percontohan VR memungkinkan para guru untuk mensosialisasikan teknologi terlebih dahulu sehingga semua dapat memahami potensi VR bagi seluruh siswa TK sampai SMA.