Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shopee menggandeng Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu (Gerkatin) Solo, menggelar pelatihan untuk teman tuna rungu yang akan dimulai Oktober 2021.

Head of Public Affairs Shopee Radynal Nataprawira mengatakan, teman tuli melalui kerja sama ini akan diberikan pelatihan yang diantaranya pengetahuan bisnis digital yang didampingi juru bicara bahasa isyarat.

"Melalui program pelatihan ini tentunya kami harapkan, kaum difabel dapat masuk ke dalam lini produksi, distribusi dan pemasaran kampus Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Shopee Ekspor," ucap Radynal dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: PROMO SHOPEE: Ada Gratis Ongkir Rp 0 hingga Voucher Kaget September Sampai dengan Rp 20 Ribu

Ia juga menjelaskan, bahwa saat ini saat ini terdapat 247 ribu pengangguran difabel di Indonesia.

Maka dari itu Shopee memiliki inisiatif untuk menghadirkan program pelatihan, agar meningkatkan ekonomi kaum difabel.

Baca juga: Sukses Besar, Pesanan Produk UMKM Meningkat Hingga 6 Kali Lipat di Puncak Shopee 9.9

"Melalui pelatihan ini, akan menjadi pengenalan terkait landskap bisnis online. Diantaranya juga mengenal psikologi pembeli. Lalu bagaimana cara pengenalan aplikasi Shopee dan penjual, komunitas.

"Ini merupakan langkah awal. Untuk hal yang besar. Dengan kerjasama Gerkatin dan Shopee bisa memerikan visi misi yang sama dan wadah belajar," katanya.

Baca juga: Shopee Bukukan Penjualan 1,8 Juta di Puncak Kampanye 9.9 Super Shopping Day

Sementara itu, menurut Ketua Gerkatin Solo Galih Saputro yang mengatakan, bahwa teman-teman tuli di seringkali sulit mendapatkan pekerjaan.

"Di tengah pandemi ini tak sedikit yang keluar dari tempat kerja, atau diberhentikan di perusahaan mereka bekerja hingga akhirnya menganggur," ujar Galih.

Melalui kesempatan pelatihan bersama Shopee, lanjut Galih, diharapkan bisa membantu teman-teman tuli dalam meningkatkan ilmu dan pengetahuan.

"Saya harap kebutuhan teman tuli bisa meningkat, wawasan bisa terbuka lebih luas sehingga bisa belajar secara full. Fasilitas dan akses sudah baik," kata Galih.