EA Sports Bakal Ubah Nama Gim FIFA, Indikasi karena Masalah Naiknya Harga Lisensi
EA Sports akan berencana mengganti nama gim sepakbolanya, Fifa dikarenakan masalah naiknya harga lisensi yang dilakukan oleh Fifa.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Pihak FIFA dan EA Sports pun tidak memberikan komentar secara lisan terkait putusnya kerjasama tersebut.
Terdapat beberapa pihak yang terkejut akan keputusan tersebut di mana salah satunya adalah mantan Chief Operation Officer Electronic Arts, Peter Moore.
Dirinya yang sekarang menjadi bos dari Liverpool FC tersebut malah memiliki pemikiran bahwa EA Sports tidak memiliki niatan untuk bernegosiasi terkait lisensi tersebut.
"Aku tidak ingat bahwa mereka memberikan statemen dan mengatakan sedang dalam negosiasi terkait lisensi."
"Tentu saja itu menjadi sebuah pertanda." ucap Moore.
Namun walaupun EA akan mengubah nama salah satu gim olahraga terpopulernya tetapi sepertinya banyak kompetitor tetap tidah bisa menandingi dominasi pasar yang telah dikuasai EA.
Lisensi yang dimiliki oleh EA Sports pada FIFA tidak hanya berasal dari organisasi sepakbola tertinggi tersebut tetapi juga ada dari UEFA yang mengadakan kompetisi Champions League.
Ditambah masih ada lagi sebanyak 300 perjanjian lisensi yang dipegang oleh EA Sports termasuk liga-liga domestik serta kompetisi di dunia.
Kesepakatan dengan pihak lain di luar dengan FIFA mencakup pemakaian nama pemain, klub dan nama liga.
Kesepakatan tersebut telah diperbarui oleh EA Sports dengan asosiasi pemain sepak bola dunia, FifPro.
Berpindah kembali ke akibat dari pemutusan kerjasama lisensi dengan FIFA maka EA Sports tidak memiliki hak untuk melakukan pembaruan apabila Piala Dunia akan bergulir.
Hal tersebut dikarenakan kerjasama lisensi tersebut mencakup memakai nama organisasi, logo FIFA, dan Piala Dunia yang penyelenggaraannya di bawah tanggung jawab FIFA.
Bagi FIFA, pemutusan hubungan kerjasama dengan EA Sports dinilai akan menghambat inovasi yang ingin dikembangkan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Dirinya ingin menaikan pendapatan FIFA sekitar 2 miliar dolar atau Rp 28 trilun untuk membiayai pengembangan kompetisi antar klub dunia, Piala Dunia Antar-Klub.