Listing di BEI, Mitratel Ditargetkan Jadi Perusahaan Menara Terbesar di ASEAN
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi tercatat atau listing di Bursa Efek Indonesia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi tercatat atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini dengan kode saham MTEL.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, Telkom Group telah menyelesaikan satu milestone penting transformasi dengan implementasi strategi unlocking value bisnis tower perusahaan melalui pencatatan saham Mitratel.
Langkah tersebut juga sejalan dengan transformasi Telkom untuk menjadi digital telco serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator terhadap menara telekomunikasi.
"Ini akan menjadi potensi baik bagi Mitratel untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara," ujarnya, Senin (22/11/2021).
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan, perusahaan akan gunakan 40 persen dana hasil Initial Public Offering (IPO) untuk belanja modal organik, 50 persen untuk anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan lainnya.
"Dana dari hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul, profesional, dan transparan," katanya.
Theodorus menambahkan, perusahaan memahami cepatnya perubahan teknologi cepat akan mengakselerasi seluruh kompetensi Mitratel, baik saat ini maupun waktu mendatang.
Baca juga: Melantai di Bursa, Harga Saham Mitratel Turun di Perdagangan Pertama
"Hal ini telah dirumuskan dalam bisnis plan, di mana tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tapi berkembang menjadi infrastructure company. Siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya," pungkasnya.
Sekadar informasi, Mitratel menawarkan 23,4 miliar lembar saham dengan keseluruhan nilai IPO adalah sebesar Rp 18,7 triliun.
Besaran saham MTEL dipatok di harga Rp 800 per lembar dan hingga penutupan perdagangan sesi I pada siang ini melemah sebanyak minus 2,5 persen ke level Rp 780.
Baca juga: Pendapatan Mitratel Berpeluang Tumbuh di Era 5G
Adapun Mitratel telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint book runners dan joint global coordinators.
Sementara, BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.