Tantangan Penerapan Teknologi 5G 2022, Launching yang Hanya Sebatas Seremoni
teknologi 5G ke depannya akan menjadi game changer atau pengubah permainan yang memiliki dampak yang luas pada konektivitas
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tahun 2021 lalu, tiga operator di Tanah Air telah resmi meluncurkan layanan 5G secara komersial di Indonesia. Ketiga operator tersebut adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.
Pemimpin Redaksi Telset.id Hardianto Bayu Sadewo, mengatakan teknologi 5G ke depannya akan menjadi game changer atau pengubah permainan yang memiliki dampak yang luas pada konektivitas di Indonesia.
Baca juga: Didorong Teknologi 5G, Potensi Pasar Ekosistem IOT di RI Cukup Besar, Ini Sejumlah Tantangannya
Bahkan, jaringan 5G diklaim menjadi tulang punggung transformasi digital dan pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, seperti halnya teknologi baru, ada tantangan dan ekspektasi yang datang bersamaan dengan 5G.
"Seperti yang kita tahu, bahwa meskipun klaim 5G telah dilaunching secara komersial, namun layanan 5G tersebut masih digelar dengan sangat terbatas. Hanya di beberapa kota, itupun masih di titik-titik lokasi tertentu. Kalau boleh, mungkin bisa dikatakan launching kemarin itu hanya sebatas seremoni saja, karena jaringan 5G belum bisa dinikmati secara luas oleh para pengguna," ungkap Bayu, Rabu (12/1/2022).
Baca juga: Apple Segera Luncurkan iPhoneSE 5G Musim Semi ini
Tidak dipungkiri, lanjut Bayu, penerapan jaringan 5G sendiri memang bukan hal yang mudah. Butuh belanja modal yang besar, khususnya untuk penyediaan small-cell densification 5G serta ekosistem digital yang canggih. Untuk itu pemerintah pun membuat roadmap 5G Indonesia.
“Adanya roadmap 5G ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi industri untuk bisa menentukan strategi dalam menyambut layanan berteknologi terkini tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, dalam paparannya, Koordinator Standar Telekomunikasi Radio Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Indra Utama mengatakan, bahwa di tahun 2022 ini pemerintah akan menyiapkan aturan tambahan soal pengelolaan jaringan 5G yang memuat lima aspek, yakni regulasi spektrum frekuensi radio, model bisnis, infrastruktur, ekosistem perangkat, dan talenta digital.
Baca juga: Samsung Resmi Perkenalkan Galaxy S21 FE 5G, Dibanderol Mulai 8 Jutaan
Dia juga mengatakan kolaborasi menjadi sangat penting dalam implementasi 5G, yang meliputi Pemerintah Pusat dan Daerah, Masyarakat, Media, Akademisi, dan Dunia Usaha diperlukan untuk pengembangan 5G.
"Kolaborasi lima elemen (Penta Helix Model), yang meliputi Pemerintah Pusat dan Daerah, Masyarakat, Media, Akademisi, dan Dunia Usaha diperlukan untuk pengembangan 5G. Pemerintah dalam hal ini mendapatkan tata kelola 5G yang efisien dan terarah; Dunia Usaha mendapatkan peluang partisipasi mengembangkan usahanya.
Akademisi mendapatkan ruang inovasi dan studinya dijasikan basis pemerintah dalam mengambil kebijakan; Media mendapatkan akses pada informasi publik secara real-time;sedangkan Masyarakat mendapatkan layanan 5G dengan kualitas terbaik," ujar Indra Utama, Koordinator Standar Telekomunikasi Radio Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.
Tantangan dan Hambatan Implementasi 5G
Christian G Gustiana, GM Networks Strategy Planning Telkomsel mengatakan, bahwa implementasi jaringan 5G tidak bisa terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan. Penggelaran 5G yang ideal bagi industri masih terganjal sejumlah masalah. Salah satunya terkait ketersediaan spektrum.
"Regulator harus berusaha secepat mungkin untuk menetapkan setidaknya (bersebelahan) 100 MHz per operator di mid-bands 5G pertama dan 800 MHz per operator di pita mmWave pertama untuk mendukung layanan 5G yang optimal," tambah Christian G Gustiana, GM Networks Strategy Planning Telkomsel.