Klub San Francisco 49ers Jadi Korban Serangan Geng Ransomware BlackByte
San Francisco 49ers mengalami perentasan pada jaringan keamanan yang mengakibatkan terganggunya jaringan TI milik perusahaannya
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi serangan Geng Ransomware BlackByte yang belakangan kerap terjadi, membuat beberapa perusahan besar makin was–was.
Seperti yang baru-baru ini, klub American football San Francisco 49ers dikabarkan menjadi korban dari Ransomware BlackByte.
Melalui pengumuman resminya, klub football asal California ini mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Dikutip dari Cbsnews, San Francisco 49ers mengalami perentasan pada jaringan keamanan yang mengakibatkan terganggunya jaringan TI milik perusahaannya.
Baca juga: Usai Diserang Ransomware, Bank Indonesia Perketat Keamanan Hingga Bangun Kerja Sama
Aksi kriminal tersebut baru disadari San Francisco 49ers, setelah Geng Ransomware BlackByte memposting beberapa dokumen yang bertanda “Faktur 2020” di portal webnya, pada Sabtu (12/2/2022) kemarin.
Dalam unggahannya tersebut, Geng Ransomware mengaku data tersebut ia dapatkan setelah berhasil melakukan pencurian dari sebuah web gelap.
Munculnya berita tersebut, lantas membuat heboh para penggemar dari klub NFL San Francisco 49ers. Mengingat penyerangan tersebut terjadi tepat sebelum klub football kebanggan California ini bertanding pada ajang Super Bowl 2022, pada Sabtu kemarin.
Perwakilan San Francisco 49ers, menyebut sejauh ini serangan yang menargetkan perusahaannya tidak terlalu berdampak fatal.
Kini perusahaan juga tengah memulai penyelidikan dengan pihak penegak hukum serta menggandeng perusahaan keamanan untuk mengambil langkah-langkah khusus demi mengantisipasi penyerangan lebih lanjut.
"Hingga saat ini, kami tidak memiliki indikasi bahwa insiden ini melibatkan sistem di luar jaringan perusahaan kami, seperti yang terhubung ke operasi Stadion Levi's atau pemegang tiket. Kami berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan sistem yang terlibat secepat dan seaman mungkin," tambah Perwakilan San Francisco 49ers.
Baca juga: Bareskrim Koordinasi Bank Indonesia Soal Peretasan Data Kelompok Ransomware Conti
Sebagai informasi, dalam melancarkan aksinya Geng Ransomware BlackByte biasanya memanfaatkan kerentanan perangkat lunak untuk mengeksploitasi para korbannya yang sebagian besar merupakan perusahaan ternama.
Setelah mendapat targetnya, Geng ransomware BlackByte akan meminta imbalan berupa tebusan uang dengan jumlah yang fantastis.
Meski telah mendapat peringatan keras dari FBI dan United States Secret Service (Dinas Rahasia Amerika Serikat), namun nampaknya tak membuat Geng ransomware BlackByte jera.
Tercatat sejauh ini beberapa perusahaan ternama seperti perusahaan pengolahan daging terbesar di dunia, perusahaan pipa bahan bakar AS, hingga depot bahan bakar maritim di Belgia dan Jerman, baru – baru menjadi target sasaran tindak kejahatann Geng ransomware BlackByte.