Jangan Gagal Paham, Migrasi TV Digital Bukan Soal Internet
Sekretaris Jenderal ATVSI Gilang Iskandar mengatakan, peralatan untuk migrasi dari TV analog ke digital bisa dari TV-nya hingga alat set top box (STB)
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan, terutama Kominfo, untuk gencar sosialisasikan kepada publik agar menyiapkan diri terkait alat-alat siaran TV digital.
Sekretaris Jenderal ATVSI Gilang Iskandar mengatakan, peralatan untuk migrasi dari TV analog ke digital bisa dari TV-nya hingga alat set top box (STB).
"Apakah itu TV digital ataupun juga peralatan tambahan yaitu set top box. Lalu, jangan salah Bapak Ibu ya, ini jangan dikaitkan antara kita ngomong TV digital dengan platform internet, beda," ujarnya dalam acara "Hasiarnas Sebagai Momentum untuk Mendorong Masyarakat Beralih ke Siaran Digital", Senin (28/3/2022).
Baca juga: Segera Beralih ke Digital, Mulai 30 April 2022 Siaran TV Analog di 166 Kabupaten/Kota akan Dimatikan
Dia menjelaskan, platform siaran TV melalui teresterial atau harus pakai antena penerima dan TV berbayar juga bukan terkait migrasi ini.
"Kalau yang di pay TV (TV berbayar) itu tidak termasuk ya, beda. Kemudian, yang teresterial, yang parabola juga tidak termasuk," kata Gilang.
Jadi, migrasi tersebut nantinya akan menyiarkan saluran TV free to air alias siaran-siaran TV yang gratisan seperti halnya dalam versi analog, tapi dengan kualitas gambar lebih stabil.
Baca juga: Kemkominfo Dorong Brand Lokal Kolaborasi di Tengah Transformasi Digital
"TV nasional yang sekarang kita nikmati secara analog itu beralih ke digital, gitu saja. Jadi supaya tidak rancu nanti, platform TV digital beda dengan yang kita omongin migrasi ini yaitu free to air," pungkasnya.