Surge Bidik Pendapatan Rp 180 Miliar dari Lelang Bandwidth Secara Online
Surge melalui anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), mengadakan program lelang bandwidth secara online
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge melalui anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), mengadakan program lelang bandwidth secara online bagi para penyedia jasa internet maupun Internet Service Provider (ISP).
CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan, melihat bagaimana sekarang perkembangan akses internet menjadi bagian penting dalam aktivitas keseharian masyarakat, perseroan mengajak para ISP lokal untuk menghadirkan konektivitas berkualitas tinggi dan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Menurutnya, tidak kurang dari satu bulan, hampir 50 persen kapasitas bandwith yang ditawarkan sudah habis terlelang, seiring proses yang sangat mudah, transparan, dan dengan harga sangat terjangkau.
Baca juga: Surge Bukukan Laba Bersih Rp 27 Miliar pada Kuartal III 2021
"Dengan model lelang bandwidth secara online ini, para ISP akan sangat mudah membeli bandwidth dari backbone provider seperti kami, layaknya seperti belanja di marketplace," kata Hermansjah yang ditulis Senin (25/4/2022).
Dengan total penawaran kapasitas bandwidth hingga 3.000 Gbps (3 Tbps) serta minimum pemesanan sejumlah 10 Gbps, program lelang bandwidth ini dilakukan sepenuhnya melalui situs.
Layanan ini ditawarkan untuk segmen Ring 1A (Jakarta-Bogor dan Jakarta-Bandung), yang didukung oleh jaringan serat optik Surge yang telah beroperasi sejak awal 2022.
Inisiatif ini dihadirkan setelah keberhasilan Weave dalam membangun jaringan serat optik sepanjang rel kereta api di Pulau Jawa, dengan lokasi yang privat dan aman, memungkinkan hadirnya konektivitas internet yang stabil dan terjangkau.
Baca juga: Anak Usaha Surge-Mitsui Jajaki Kerjasama Pembangunan Serat Optik di Jalur Kereta Pulau Jawa
"Program ini berlangsung sejak 5 April 2022 hingga akhir Mei 2022, atau hingga seluruh kapasitas maksimum telah terserap sepenuhnya dengan potensi pendapatan perseroan mencapai Rp 180 miliar per tahun," ujarnya.