Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Indonesia di Era Post Truth, Masyarakat Perlu Tingkatkan Literasi Komunikasi

Dengan literasi komunikasi yang meningkat, masyarakat bisa memilah dan memilih mana yang baik, benar dan bermanfaat

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Indonesia di Era Post Truth, Masyarakat Perlu Tingkatkan Literasi Komunikasi
ist
Dewan Pembina Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Prof. Dr. Rudy Harjanto 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sarjana Ilmu Komunikasi saat ini sangat dibutuhkan karena Indonesia kini berada di era post truth di mana penggunaan sosial media yang sering disalahgunakan untuk menyampaikan hal-hal negatif.

Makin banyak iinformasi yang tidak sesuai kenyataan beredar di dunia maya.

Terkait ini, Dewan Pembina Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Prof Rudy Harjanto berpendapat, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan literasi komunikasi untuk mengatasi maraknya informasi negatif yang disebarluaskan melalui media sosial.

Baca juga: 5 Keterampilan Komunikasi yang Dibutuhkan di Tempat Kerja, Salah Satunya Bertanya

Dengan literasi komunikasi yang meningkat, masyarakat bisa memilah dan memilih mana yang baik, benar dan bermanfaat yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas.

"Kita sebagai praktisi Komunikasi akan semakin bijak jika menyadari bahwa pentingnya kemampuan untuk memilah dan memilih diksi, mana yang baik, mana yang benar dan mana yang bermanfaat bagi kita bersama," ujar Prof Rudy di acara pelantikan dan seminar Pengurus ISKI DKI Jakarta Periode 2022-2025, Sabtu (21/5/2022).

Ilmu komunikasi, lanjut Prof. Rudy, juga sangat penting agar masyarakat dapat menyelaraskan perbedaan persepsi, yang disebabkan adanya perbedaan tafsir, kerangka rujukan, perspektif, maupun kedalaman pengalaman yang pernah dialami.

Berita Rekomendasi

Keselarasan atau keharmonisan tersebut selain berguna untuk kepentingan pribadi, dapat juga berperan mempererat tali persaudaraan baik antar pribadi, golongan, kelompok, bangsa maupun negara.

Dengan tali persudaraan yang semakin erat, maka setiap individu pun bisa memperkuat kebersamaan untuk menebarkan pengetahuan, keterampilan, dan kebajikan bagi sesama.

"Sebaliknya, kurangnya kualitas komunikasi bisa berdampak negatif bukan hanya bagi individu tersebut, tapi juga untuk hal yang lebih besar seperti masyarakat, golongan, kelompok, perusahaan, atau bahkan negara," papar Prof. Rudy.

Baca juga: Prospek Kerja Jurusan Ilmu Komunikasi, Bisa Bekerja di TV hingga Perfilman

Karena itu Prof. Rudy berharap pendalaman terkait ilmu komunikasi yang sarat etika harus bisa terus dilakukan. Dan melihat kebutuhan yang besar pada ilmu komunikasi ini, maka peran dari ISKI menjadi makin penting.

"Saya berharap kita bisa mengambil peran lebih yang lebih besar dalam berkontribusi, memberikan solusi bagi pemecahan masalah masalah besar yang tengah menggelayuti Indonesia, melalui aktivitas komunikasi yang tepat sasar, dan tepat guna, untuk mendorong perkembangan, dan pengembangan bangsa dan negara yang kita cintai," ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas