Empat Strategi Kominfo Dukung Akselerasi Industri 4.0 dengan Jaringan 5G
Memasuki era industri 4.0 diperlukan perlakuan khusus dari para penyelenggara telekomunikasi, dimana industri yang saat ini eksis
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki era industri 4.0 diperlukan perlakuan khusus dari para penyelenggara telekomunikasi, dimana industri yang saat ini eksis menuntut efisiensi, produktivitas, serta beradaptasi dengan cepat.
Saat ini, kebanyakan industri telah memanfaatkan big data analitik sebagai bagian dari proses industri agar tercipta hasil yang sesuai dengan apa yang menjadi visi dan misi industri itu sendiri.
Dengan beralihnya industri menuju era 4.0 yang dituntut serba cepat dan efisien, faktor keamanan data dan jaringan menjadi hal paling penting. Sebab butuh keamanan untuk mendukung industri itu sendiri.
Baca juga: 114 Juta Populasi Mobile Gamer di Indonesia Jadi Peluang Bagi Industri Advertising
Kemudian efisiensi energi menuju green dan eco friendly menjadi fokus selanjutnya, karena dengan bantuan teknologi, efisiensi energi ini perlu diwujudkan apalagi Indonesia menuju Glgreen dan eco friendly, sangat diperlukan untuk efektivitas dan prioritas dari industri itu sendiri.
Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika Aju Widyasari, mengatakan penyelenggara telekomunikasi perlu mendukung kebutuhan transformasi industri 4.0 dengan menyediakan kebutuhan khusus dari industri itu sendiri dan terjaga secara konfidensial, keamanan dan kualitasnya harus lebih baik dan tarifnya terjangkau dan ekosistemnya juga memadai, sehingga perlu adanya engagement pada private network.
"Yang pertama dilakukan kominfo untuk mendukung hal ini adalah menyelesaikan Palapa Ring untuk penyediaan kabel optik di seluruh nusantara dan menyiapkan extended Palapa Ring," tutur Aju dalam diskusi online 5G Private Network sebagai Game Changer bagi Kota Industri, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Masyarakat Perangi Narkoba Menuju Indonesia Bersinar
Kedua, Kominfo juga menyiapkan lelang frekuensi midband yang akan dipasangkan dengan mmWare. Ketiga, ketika Analog Switch Off atau ASO pembebasan frekuensi 700 MHz untuk digital dividen.
"Yang paling penting adalah bagaimana Kominfo melakukan fasilitasi untuk mendorong semua kebutuhan industri ini agar penyelenggara komunikasi atau siapapun solusi maker untuk kebutuhan industri ini bisa saling berkolaborasi untuk mendukung transformasi industri menuju 4.0," imbuhnya.
Untuk mendukung industri bergerak kesana, Kominfo harus mempelajari terlebih dahulu karakteristik 5G yang secara teknologi memang di awal banyak dipromosikan sebagai mobile broadband.
"Ultimate goal dari 5G sendiri adalah network yang mendukung layanan dari mesin ke mesin dan layanan yang sangat low letensinya dan bisa dimanfaatkan untuk aplikasi-aplikasi atau service lain untuk mendukung kegiatan industri. Dua hal ini menjadi ultimate goal dari 5G sendiri untuk mendukung industri dalam hal ini sektor-sektor yang sangat membutuhkan keandalan dari layanan telekomunikasi," terang Aju.