Ericsson dan Nokia Berencana Hentikan Kegiatan Bisnis di Rusia
Telah banyak perusahaan Barat yang memilih menutup dan menangguhkan bisnisnya dari Rusia, setelah Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Perusahaan telekomunikasi berbasis di Swedia, Ericsson akan secara bertahap menghentikan kegiatan bisnisnya di Rusia selama beberapa bulan mendatang.
Selain Ericsson, Nokia juga berencana untuk menutup sebagian besar bisnisnya di Rusia pada akhir tahun ini.
"Pada akhir tahun, sebagian besar karyawan kami di Rusia akan pindah dari Nokia, dan kami telah mengosongkan semua kantor kami," kata juru bicara Nokia.
Baca juga: Nokia G400 5G Mulai Dijual di AS, Harga Rp 3 Jutaan Usung Snapdragon 480+
Hingga saat ini, telah banyak perusahaan Barat yang memilih menutup dan menangguhkan bisnisnya dari Rusia, setelah Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina.
Pada hari Sabtu (27/8), Dell Technologies mengatakan bahwa pihaknya telah menghentikan operasionalnya di Rusia, setelah menutup kantornya pada pertengahan Agustus.
Ericsson, yang telah menempatkan karyawannya pada cuti berbayar awal tahun ini, juga mencatat provisi sebesar 900 juta crown atau sekitar 95 juta dolar AS pada kuartal pertama untuk penurunan nilai aset dan biaya luar biasa lainnya.
Baca juga: Nokia: Krisis Chip Semikonduktor Global Akan Mereda Akhir Tahun Ini
Dilansir dari Reuters, Selasa (30/8/2022), Ericsson memiliki sekitar 400 karyawan di Rusia dan mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan keuangan kepada mereka yang terkena dampak.
Sementara itu, Nokia yang memiliki sekitar 2.000 karyawan di Rusia, menyebut aktivitasnya yang tersisa di negara itu terkait dengan pemeliharaan terbatas jaringan penting untuk memenuhi kewajiban kontrak dan kemanusiaannya.
Ketika Ericsson dan Nokia sepenuhnya keluar dari Rusia, operator seluler negara itu yakni MTS dan Tele2 akan menjadi lebih bergantung pada perusahaan China seperti Huawei dan ZTE.