7.900-an Siswa Diajak Melek Tanggung Jawab Sosial Saat Gunakan Platform Digital
Program ini mengajak masyarakat meningkatkan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera yang diikuti 7.900 lebih siswa dan guru di Kota Palembang, Senin 12 September 2022.
Program ini mengajak masyarakat meningkatkan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5 yang artinya tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5 persen dibandingkan awal tahun sebelumnya dan merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia.
Baca juga: Ahli Digital Forensik: Kebocoran Data di Indonesia Akibat Keamanan IT Tak Diprioritaskan
Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan memaparkan masifnya penggunaan internet di Indonesia yang membawa serta resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan konten-konten negatif lainnya, sehingga peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
“Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik.
Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan.
Baca juga: Ahli Digital Forensik Beberkan Penyebab Bocornya 247 Juta Data NIK Peserta BPJS Kesehatan
Menkominfo Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menjelaskan jika Kementrian yang dipimpinnya juga fokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan.
“Sejak dilaksanakan pada tahun 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta masyarakat, setidaknya di tahun 2022 ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, Kement÷rian Kominfo juga akan berfokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan.
"Para peserta akan diberikan pelatihan literasi berdasarkan pada empat pilar,” jelas Menkominfo.
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, H Masherdata Musa’i yang membawakan materi Etika Digital mengatakan, di ruang digital berinteraksi dengan berbagai orang yang berbeda sehingga untuk kenyamanan interaksi diperlukan standar baru dalam bermedia sosial berupa etika digital.
Baca juga: Menkominfo soal Tanggung Jawab Digital: Serangan Siber oleh BSSN, Perlindungan Data di PSE
“Kegiatan bermedia (digital) ini kiranya dapat bermanfaat bagi orang lain. Kita harus menyadari dengan manusia yang nyata bukan cuman pada jaringan media sosial. Tata krama dalam bermedia kita, harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Narasumber lain, Aina Masrurin yang merupakan Manajer ceritasantri.id yang membawakan materi Kecakapan Digital memaparkan pentingnya memiliki kecakapan digital yang cukup saat menggunakan platform digital dan media sosial.
“Kita harus lebih selektif lagi dalam menshare teman-teman, agar kita dalam bermedia digital lebih produktif. Produksilah konten-konten yang positif.
Kita dapat mencapai kegiatan media sosial kalau kita memahami perangkat lunak dan kerasnya dengan mengenal ekosistem tidak hanya wasting time tapi menambah ilmu pengetahuan,” jelas Aina Masrurin.
Sedangkan pemateri lainnya Zulfan Arif yang merupakan seorang Content Creator yang membawakan materi Budaya Digital menekankan pentingnya tanggung jawab sosial saat menggunakan media sosial. Dia menekankan, nilai-nilai Pancasila hendaknya diimplementasikan dalam dunia digital.