1 Juta Data Pengguna Facebook Dicuri Lewat Akun Palsu
Meta Platforms Inc. Jumat lalu mengumumkan bahwa mereka menemukan lebih dari 400 aplikasi berbahaya di Android dan iOS.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sebanyak 1 juta akun pengguna Facebook kemungkinan telah dicuri karena masalah keamanan melalui aplikasi yang diunduh dari Apple dan Google Play Store.
Aplikasi tersebut memang\ dirancang khusus untuk mencuri data pribadi pengguna dengan masuk ke aplikasi jejaring sosial tersebut.
Dilansir dari Bloomberg, Meta Platforms Inc. Jumat lalu mengumumkan bahwa mereka menemukan lebih dari 400 aplikasi berbahaya di Android dan iOS.
Aplikasi tersebut bekerja dengan menyamar sebagai editor foto, game seluler, atau pelacak kesehatan. Aplikasi tersebut menargetkan pengguna internet untuk mencuri informasi pribadi mereka.
Meta mengatakan telah memberi tahu Apple dan Google tentang masalah ini sehingga aplikasi tersebut dapat dihapus.
Apple mengatakan 45 dari 400 aplikasi bermasalah ada di App Store dan telah dihapus.
Sementara seorang juru bicara Google mengatakan pihaknya menghapus semua aplikasi berbahaya yang bermasalah.
"Penjahat dunia maya tahu betapa populernya jenis aplikasi ini, dan mereka menggunakan tema serupa untuk mengelabui orang dan mencuri akun dan informasi pribadi mereka," kata David Agranovich, Direktur Gangguan dan Ancaman Global Meta.
Baca juga: Meta Identifikasi 400 Aplikasi Scam Berbahaya, Pengguna Facebook Diminta Waspada
"Jika sebuah aplikasi menjanjikan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti fitur yang belum dirilis di platform lain atau situs media sosial, maka kemungkinan besar aplikasi tersebut memiliki motif tersembunyi," tambahnya.
Misalnya, penipuan biasa terjadi setelah pengguna mengunduh salah satu aplikasi berbahaya.
Baca juga: Cara Mengganti Nama di Facebook: Dilarang Mencantumkan Gelar
Aplikasi ini memerlukan login Facebook agar berfungsi di luar fungsi dasar serta menipu pengguna agar memberikan nama pengguna dan kata sandi mereka.
Pengguna dapat mengunggah foto yang diedit ke akun Facebook mereka. Namun dalam prosesnya, mereka tanpa sadar memberikan akses akun mereka kepada pembuat aplikasi.
Laporan Reporter: Selvi Mayasari | Sumber: Kontan