Pendapatan Menurun, Alphabet Akan Kurangi Penambahan Karyawan dan Pangkas Biaya Operasional
Saham Alphabet turun sekitar 7 persen dalam perdagangan Selasa (25/10/2022), setelah raksasa teknologi itu melaporkan pendapatan kuartalannya.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Perusahaan induk Google, Alphabet Inc., melaporkan pendapatan di kuartal ketiga tahun ini yang lebih lemah dari perkiraan dan mengatakan akan mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan.
Saham Alphabet turun sekitar 7 persen dalam perdagangan Selasa (25/10/2022), setelah raksasa teknologi itu melaporkan pendapatan kuartalannya.
Dikutip dari CNBC, pertumbuhan pendapatan melambat 6 persen dari 41 persen di tahun sebelumnya, karena menurunnya pendapatan dari iklan digital.
Selain periode awal pandemi Covid-19, ini menjadi periode terlemah untuk pertumbuhan pendapatan perusahaan sejak 2013.
Baca juga: Imbas Perang Ukraina, Pendapatan Iklan Penerbit Berita Inggris Reach Alami Penurunan
Pendapatan iklan YouTube turun sekitar 2 persen menjadi 7,07 miliar dolar AS dari 7,21 miliar dolar AS, sementara analis memperkirakan peningkatan sekitar 3 persen.
Alphabet melaporkan pendapatan iklan keseluruhan sebesar 54,48 miliar dolar AS selama kuartal ketiga, naik sedikit dari tahun sebelumnya.
Chief Business Officer Google, Philipp Schindler mengatakan, "perusahaan melihat kemunduran dalam pembelanjaan untuk iklan pencarian dari area tertentu seperti asuransi, pinjaman, hipotek, dan cryptocurrency".
Eksekutif puncak Alphabet menyampaikan langkah-langkahnya atas tantangan yang dihadapi perusahaan.
CEO Alphabet Sundar Pichai mengatakan dalam pernyataannya bahwa perusahaan akan “mempertajam fokus kami pada serangkaian produk dan prioritas bisnis yang jelas,” sementara kepala keuangan Alphabet Ruth Porat mengatakan, “kami sedang bekerja untuk menyelaraskan kembali sumber daya untuk mendorong prioritas pertumbuhan tertinggi kami."
Pichai memberlakukan beberapa langkah pemotongan biaya di seluruh perusahaan, mengutip tantangan ekonomi termasuk potensi resesi, inflasi yang melonjak, kenaikan suku bunga dan penurunan pendapatan iklan.
Pada September, Pichai mengatakan dia ingin membuat perusahaan 20 persen lebih efisien, yang dapat mencakup pemangkasan karyawan dan pengurangan produk.
Google juga membatalkan peluncuran generasi berikutnya dari laptop Pixelbook-nya dan memotong dana untuk inkubator in-house Area 120-nya. Dua bulan lalu, Google mengumumkan penutupan layanan game digital Stadia.
Perusahaan ini memiliki total pekerja penuh waktu sebanyak 187.779 orang, naik dari 150.028 orang di tahun 2021.
Pichai menyatakan, penambahan jumlah karyawan di kuartal keempat akan "jauh lebih rendah" daripada di kuartal ketiga karena perusahaan akan lebih "fokus pada memoderasi pertumbuhan biaya operasional."
“Tindakan kami untuk memperlambat laju perekrutan akan menjadi lebih jelas pada tahun 2023. Bakat adalah sumber daya yang paling berharga,” katanya.
Ruth Porat mengatakan pada kuartal keempat, “penambahan jumlah karyawan akan melambat menjadi kurang dari setengah jumlah yang ditambahkan di Q3.”
Baca juga: Pendapatan Iklan TikTok Tahun Ini Diperkirakan Melebihi Revenue Gabungan Twitter dan Snapchat
Laporan pendapatan Alphabet menandai awal yang kurang menyenangkan untuk pekan laporan pendapatan Big Tech bagi investor yang berfokus pada pasar iklan digital.
Pekan lalu, Snap merilis laporan pendapatan yang mengecewakan dan menyatakan perusahaan tidak dapat memberikan perkiraan mengingat volatilitas dalam pengeluaran dan kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi.
Saham Snap anjlok 28 persen pada Jumat (21/10/2022), setelah rilisnya laporan pendapatannya. Sedangkan Meta dijadwalkan melaporkan pendapatannya hari ini, Rabu (26/10/2022). Analis memperkirakan Meta akan mengalami penurunan pendapatan kuartal untuk kedua kalinya berturut-turut.