Elon Musk Siap Mundur Sebagai CEO, Berikut Daftar Kandidat Pimpinan Baru Twitter
Sederet nama yang diyakini cocok sebagai pimpinan baru Twitter, menggantikan tugas Elon Musk perlahan mulai bermunculan hingga menjadi pembicaraan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Masa jabatan singkat Musk sebagai CEO Twitter telah menghasilkan perubahan kebijakan besar yang terkadang tidak menentu di salah satu perusahaan media sosial paling berpengaruh di dunia.
Di bawah kepemimpinan Musk, Twitter telah memberhentikan sebagian besar tenaga kerjanya, membuat pengiklan besar mundur, menyambut mantan Presiden AS Donald Trump kembali ke platform itu setelah penangguhan akunnya usai kerusuhan Capitol 6 Januari, dan merilis komunikasi internal kepada wartawan mengenai operasi Twitter sebelum Musk mengambil alih kepemilikan perusahaan.
Musk memaksa karyawan yang tersisa untuk berjanji bekerja "sangat keras". Selain itu, bos produsen mobil listrik Tesla juga menghentikan penegakan kebijakan Twitter terhadap kesalahan informasi Covid-19.
Selama beberapa hari, Twitter meluncurkan fitur terverifikasi berbayar, dan kemudian terpaksa membatalkan peluncuran fitur tersebut setelah banyak orang menyamar menjadi akun-akun perusahaan terkenal, atlet, dan publik figur lainnya yang akunnya terverifikasi di platform itu.
Kegemaran Musk untuk membuat perubahan besar berdasarkan hasil dari jajak pendapat di Twitter, telah menyoroti gaya kepemimpinannya. Namun, pendekatan itu telah menuai kritik dari banyak pengguna Twitter. Pekan lalu, Twitter menangguhkan beberapa akun jurnalis yang melaporkan larangan permanen Musk atas akun yang melacak jetnya.