Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Techno

Lima Startup China yang Selamat dari Lockdown Ketat Covid-19 di 2022

Beberapa perusahaan rintisan China berhasil survive karena aturan lockdown dan pembatasan perjalanan di 2022 yang diterapkan Pemerintah China.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lima Startup China yang Selamat dari Lockdown Ketat Covid-19 di 2022
YouTube
Pesawat listrik lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) rancangan Volant di China. 

Tingginya pendapatan terjadi karena perusahaan-perusahaan besar menjadi pelanggan layanan keamanan siber ini, termasuk Siemens, JD.com dan Baidu.

Baca juga: Pakar di China Sebut Covid-19 Sudah Mereda, Kota-kota Besar Cabut Lockdown

Startup ini menghindari dampak signifikan dari lockdown COVID-19 di China karena dapat mengirimkan produknya melalui virtual, kata Jiang.

Dia menambahkan bahwa penggunaan alat digital yang lebih besar, dari aplikasi ride-hailing hingga konferensi video, berarti lebih banyak aset inti perusahaan bersifat digital, menciptakan lebih banyak permintaan untuk perlindungan keamanan siber.

Anxinsec berfokus pada layanan perlindungan siber, yang gratis untuk penggunaan pribadi, kata Jiang. Startup ini sudah memiliki anak perusahaan di Hong Kong dan Uni Emirat Arab, tetapi jalan perusahaan masih panjang sebelum go public, kata Jiang.

2. Ciarra

Tahun Berdiri: 2016

Investor Terkenal: Skyline Ventures

Berita Rekomendasi

Markas Besar: Foshan, China

Pada 2022, merek peralatan dapur Ciarra yang berfokus pada pasar Eropa melihat penjualannya tumbuh sekitar 25 persen, kata pendiri Ciarra Kang Zuotian.

Dia mengklaim jika perang di Ukraina tidak pecah, penjualan bisa tumbuh sekitar 60 persen, tetapi keinginan konsumen Eropa untuk berbelanja menurun karena harga energi melonjak.

Baca juga: Badai Covid-19 di China, Jubir Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspada

Perusahaan menjual tudung asap dan kompor induksi untuk digunakan di rumah, dengan harga masing-masing beberapa ratus euro atau beberapa ratus dolar AS untuk pasar AS.

Meskipun produk Ciarra mungkin 30 persen hingga 40 persen lebih mahal daripada produk serupa di pasaran, namun barang-barang yang diproduksi Ciarra setengahnya menggunakan tenaga listrik, kata Kang.

“Kami tidak ingin perusahaan China yang pergi ke luar negeri hanya menjadi murah,” ungkapnya.

Baca juga: Aktivitas Pabrik di China Turun Drastis Pada Desember 2022 Akibat Lonjakan Covid-19

Sebagian besar produk mencapai Eropa dengan kapal dan sebagian besar dijual melalui toko fisik, katanya. Kang mengatakan dia berencana menggunakan kinerja keuangan 2022 untuk mempersiapkan IPO di China Daratan dalam waktu dekat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas