Badai PHK Berlanjut, Amazon Kembali Pangkas 18.000 Pekerja Tahun Ini
pemecatan yang dilakukan Amazon merupakan strategi agar perusahaan dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan di tengah kontraksi ekonomi global
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Marketplace teknologi multinasional, Amazon mengumumkan langkah pemangkasan tenaga kerja yang menyasar lebih dari 18.000 staff di berbagai divisi perusahaan, Kamis (5/1/2023).
"Kami berencana untuk menghilangkan lebih dari 18.000 peran," kata CEO Amazon, Andy Jassy.
Nantinya para tenaga kerja yang terdampak pemecatan akan lebih dulu diberikan surat pemberitahuan pada 18 Januari 2023. Jassy tidak merinci divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun diperkirakan PHK akan menargetkan staff di bagian operasional toko hingga teknologi.
Baca juga: Salesforce PHK 10 Persen Tenaga Kerja dan Tutup Beberapa Kantornya
Seperti dilansir dari Bloomberg, pemecatan yang dilakukan Amazon merupakan strategi agar perusahaan dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan di tengah kontraksi ekonomi global.
“Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit di masa lalu, dan kami akan terus melakukannya. Perubahan ini akan membantu kami mengejar peluang jangka panjang kami dengan struktur biaya yang lebih kuat,” ujar Jassy.
Pemecatan bukan kali pertama yang dilakukan Amazon, sebelumnya perusahaan ini telah memangkas 10.000 pekerja di sepanjang November 2022, tak hanya itu raksasa teknologi yang berbasis di Amerika ini juga turut menghentikan perekrutan dan membatalkan proyek-proyek seperti pengiriman barang menggunakan robot.
Langkah tersebut dilakukan usai perusahaan e-retailer ini dilanda penurunan laba, hingga pergerakan saham Amazon di bursa Wall street anjlok sebesar 51 persen selama 2022.
Adanya PHK massal ini memberikan isyarat pada dunia bahwa industri teknologi saat ini tengah diguncang kemerosotan tajam. Terlebih sejumlah perusahaan teknologi asal Amerika lainnya juga turut melakukan pemecatan di awal pekan 2023.
Seperti Salesforce Inc. yang mengumumkan rencana untuk menghilangkan sekitar 10 persen tenaga kerjanya dan mengurangi kepemilikan real estate pada Rabu (4/1/2023).
Baca juga: CEO Goldman Sachs Isyaratkan akan PHK 4.000 Staf pada Awal 2023
Walau Amazon tengah menghadapi pukulan besar, CEO Jessy menegaskan bahwa perusahaannya akan tetap melanjutkan investasi di bidang komputasi awan dan bisnis periklanan serta streaming video di tahun ini.