Induk Facebook Dikabarkan akan PHK Karyawan Lagi Usai Pangkas 11 Ribu Orang pada Akhir 2022
Kabar PHK putaran kedua mencuat usai Meta menunda penyelesaian anggaran beberapa tim bisnis Facebook yang seharusnya sudah selesai.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Asal tahu saja, Meta tengah fokus berinvestasi pada metaverse dengan mengembangkan berbagai infrastrukturnya.
Hal ini telah membuat Meta mengeluarkan 9,4 miliar dollar AS pada tahun ini saja, dan angka itu diproyeksi terus meningkat.
Valuasi FAANG Mulai Turun
Ancaman resesi global terus membebani perusahaan-perusahaan teknologi raksasa alias Big Tech.
Lima perusahan teknologi yang tergabung dalam FAANG (Facebook/META, Amazon, Apple, Netflix, dan Google (Alphabet)) kini tengah berjuang menghadapi penurunan valuasi pasar.
Selama bertahun-tahun FAANG menjadi perusahaan-perusahaan sebagai investasi yang paling cemerlang.
Namun, laporan keuangan terkini menunjukkan bahwa hegemoni kelompok Big Tech ini sebagai perusahaan yang cuan terus tergerus.
Sebagai contoh, saham META, bila kita membeli pada lima tahun lalu saat masih bernama Facebook, kini nilai sahamnya sudah anjlok 49 persen.
Baca juga: Yahoo Dikabarkan PHK 1.000 Karyawan Pekan Ini
Padahal di saat bersamaan indeks S&P 500 justru mengalami kenaikan 45 persen. Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu kini tak hanya menghapus keuntungan saat pandemi, tapi juga turun pada posisi tahun 2015.
Meskipun kelima saham Big Tech tersebut masih memberikan kontribusi lebih dari 13 persen dari kapitalisasi pasar S&P, narasi bahwa FAANG merupakan perusahaan yang cuan sepertinya sudah berakhir untuk selamanya.
Mengutip Marketwatch, saham META berada di peringkat 10 berdasarkan nilai valuasinya pada Selasa pekan lalu.
Posisi ini jatuh di bawah Visa Inc, untuk pertama kalinya sejak Agustus tahun ini.
Berdasarkan catatan Companiesmarketcap, kapitalisasi pasar META pada 31 Agustus 2021 tercatat 1,07 triliun dollar AS, namun tahun ini turun hampir separuhnya menjadi tinggal 562,19 miliar dollar AS.
Adapun kapitalisasi pasar terbesar di dunia, yakni lebih dari 1 triliun dollar AS adalah Apple 2,2 triliun dollar AS, Saudi Aramco 2,03 triliun, Microsoft 1,6 triliun dollar AS, dan Alphabet 1,1 triliun dollar AS.