Ditekan Para Investor, Apple Terancam Hengkang dari China
GoerTek Inc., pemasok komponen untuk produk AirPods Apple terancam hengkang dari fasilitas pabrik China setelah mendapat tekanan dari para investor AS
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – GoerTek Inc., pemasok komponen untuk produk AirPods Apple terancam hengkang dari fasilitas pabrik China, setelah mendapat tekanan dari para investor dan klien yang berasal dari Amerika.
Mengutip 9to5mac, sejak beberapa bulan terakhir para investor terus mendesak GoerTek agar segera memindahkan sebagian produksinya produk AirPods ke luar pabrik China dalam waktu dekat.
“Sejak bulan lalu, begitu banyak orang dari pihak klien mengunjungi kami dan terus mendekan kami untuk mempercepat perpindahan pabrik produksi,” jelas kata Yoshinaga, salah satu karyawan di kantor GoerTek.
Meski GoerTek tidak setenar Foxconn, namun pabrik ini menjadi pemasok komponen AirPods yang paling besar, GoerTek bahkan menyumbang pundi – pundi pendapatan yang cukup fantastis bagi Apple selama beberapa tahun terakhir.
Namun setelah para pemasok komponen Apple di China mulai mengalami kemunduran produksi akibat serangkaian tekanan, mulai dari aturan lockdown yang ketat hingga kontroversi panas antara pemerintah China dengan Amerika, memicu kekhawatiran para investor Apple apabila GoerTek akan mengalami kemerosotan produksi sama seperti pabrik Foxconn.
Alasan ini yang mendorong mereka untuk mendesak GoerTek agar segera memusatkan semua produksinya ke luar China, guna mencegah anjloknya pendapatan Apple ditengah ancaman krisis pasar global.
Sebelum para investor asal AS mendesak GoerTek, sejak akhir tahun lalu Apple diketahui telah menggelar pembicaraan dengan pemerintah India dan Vietnam untuk mempercepat investasi pembangunan sejumlah pabrik baru guna menggenjot produksi ponsel iPhone 14 PrO Max pada 2025 mendatang.
Baca juga: Produksi iPhone 14 Terhenti Gara-gara Perusahaan Pemasok Apple Terbakar Hebat
Langkah ini diambil Apple selain untuk mengurangi ketergantungannya terhadap China, namun juga untuk meningkatkan produksi. Mengingat selama tahun 2022 Apple terus mencatatkan penurunan laba hingga kerugian Apple membengkak mencapai 1 miliar dolar AS.
Baca juga: Ulang Tahun ke-10, Bos Apple Siapkan Hadiah Spesial untuk Karyawan
Saham Apple di perdagangan Wall Street juga ikut terseret turun sebanyak 27 persen, menuju level terendah sejak Juni 2021.