Pasca Rilis Layanan Chatbot AI, Saham Baidu Merosot 3 Miliar Dolar
Setelah merilis layanan Chatbot AI yang mirip seperti ChatGPT, saham perusahaan Baidu malah turun tajam pada penutupan perdagangan Wall Street.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Saham perusahaan Baidu malah turun tajam pada penutupan perdagangan Wall Street, Jumat (17/3/2023) setelah merilis layanan Chatbot AI yang mirip seperti ChatGPT.
Mengutip dari Techcrunch, saham Baidu turun hingga 10 persen dan harganya jatuh ke kisaran 125,10 dolar AS per lembar.
Kemunduran ini bahkan membuat kapitalisasi saham Baidu yang dianggap sebagai kembaran Google berkurang lebih dari 3 miliar dolar AS
Penurunan saham terjadi tepat setelah Baidu mengumumkan layanan chatbot dengan kecerdasan buatan bernama Ernie.
Peluncuran Ernie awalnya sengaja di lakukan Baidu agar pihaknya dapat menyusul ketertinggalan dari para pesaingnya yakni Microsoft dan Google yang telah lebih dulu merilis chatbot AI.
CEO Baidu Robin Li mengatakan teknologi AI generatif yang mendasari Ernie Bot memiliki 260 miliar parameter, sedikit lebih unggul bila dibandingkan dengan GPT-3 yang hanya memiliki 175 miliar parameter.
Dengan kelebihan ini Li mengeklaim layanannya akan memberikan manfaat produktivitas bagi perusahaan lain dan pengusaha yang ingin membangun aplikasi mereka sendiri.
Baca juga: Baidu China Luncurkan Komputer Kuantum Pertamanya Bernama Qianshi
Tercatat lebih dari 400 perusahaan telah bergabung dengan komunitas Ernie Bot sebagai pengguna awal aplikasi tersebut. Sayangnya perilisan Ernie tak sesuai dengan ekspektasi para mitra Baidu.
Sayangnya usai diluncurkan, sejumlah pengguna mengeluh layanan Ernie masih kurang real time dalam membantu memecahkan pertanyaan, tak hanya itu pengguna juga kerap mengalami error saat mengakses layanan Ernie.
“Ketika kami menggunakan Ernie, kami terkejut. Kadang juga merasa masih ada eror," kata salah satu pengguna chatbot Ernie.
Baca juga: Baidu Luncurkan Layanan Taksi Tanpa Pengemudi di Shenzhen, Siapkan 50 Stasiun Penjemputan
Hal tersebut berbanding terbalik saat Ernie pertama kali didemonstrasikan oleh Baide tepatnya pada awal bulan kemarin, alasan ini yang kemudian membuat para pengguna kecewa hingga memicu pergerakan negatif pada pergerakan saham Baidu di bursa Wall Street.
Selain para mitra Baidu, dua pegawai layanan Google asal China ini juga mengaku kecewa dengan kinerja layanan chatbot Ernie.