Pendapatan Seret, Meta Inc Pangkas Bonus Karyawan Pasca PHK Massal
Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc tengah menjajaki pembicaran untuk memangkas bonus para karyawannya sebanyak 20 persen.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Induk perusahaan Facebook, Meta Inc tengah menjajaki pembicaran untuk memangkas bonus para karyawannya sebanyak 20 persen.
Dari awalnya 85 persen kini bonus tahunan di patok menjadi 65 persen, kebijakan ini diambil Meta pasca raksasa teknologi ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 10 ribu karyawan di awal Maret lalu.
Sebagai bagian dari restrukturisasi yang akan membatalkan rencana perekrutan untuk 5.000 lowongan serta menghentikan sejumlah proyek yang dinilai tak menjanjikan laba keuntungan.
Baca juga: Ikuti Jejak Twitter, Meta Resmi Luncurkan Layanan Berlangganan di AS
Restrukturisasi besar – besaran ini awalnya dimaksudkan CEO Meta Mark Zuckerberg untuk menekan pembengkakan biaya operasional perusahaan selama krisis global berlangsung. Akan tetapi cara tersebut tak cukup mampu mengembalikan kerugian Meta.
Untuk diketahui selama tahun 2022 kemarin, Meta Inc dilaporkan mengalami penyusutan saham hingga tembus 70 persen serta penurunan laba bersih perusahaan sebanyak 55 persen dari 10,29 miliar dolar AS menjadi 3,67 dolar AS.
Akibat anjloknya pemasukan dari bisnis penjualan iklan ditengah pembengkakan biaya operasional proyek realitas virtual metaverse.
Khawatir tekanan ini akan semakin memukul pendapatan Meta dan memicu kontraksi pada sejumlah anak perusahaannya, Zuckerberg akhirnya kembali mengambil langkah agresif.
Dengan menurunkan pembayaran bonus untuk beberapa karyawan. Serta memangkas persenan saham terbatas yang diberikan pada karyawan Meta.
"Kami membuat perubahan pada proses kinerja kami dengan mempertimbangkan pembelajaran dan feedback selama tahun lalu sambil mengoptimalkan untuk masa depan.," kata seorang juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Meta Kembangkan Aplikasi Baru yang Bakal Jadi Saingan Twitter, Seperti Apa?
Belum diketahui secara pasti kapan kebijakan baru itu akan diterapkan, namun apabila cara ini gagal membuat Meta membukukan keuntungan, rencananya Zuckerberg akan kembali memberlakukan pemangkasan karyawan lewat program penilaian kinerja karyawan.
Zuckerberg menjelaskan perusahaan akan menerapkan penilaian kinerja staf dua kali dalam setahun. Apabila karyawan mendapatkan hasil kinerja yang negatif selama dua kali berturut-turut maka dengan tegas Meta akan langsung memecat karyawan tersebut.
Meski PHK besar tersebut berpotensi menambah daftar pengangguran di AS, akan tetapi langkah itu harus diambil Meta agar perusahaan dapat menghemat pengeluaran semasa krisis.