Bisnis Seret, Microsoft Tunda Kenaikan Gaji Pasca PHK 10.000 Pekerja
Microsoft menunda kenaikan gaji untuk karyawan tetapnya tahun ini karena bisnis digital yang digeluti sedang seret.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Microsoft menunda kenaikan gaji untuk karyawan tetapnya tahun ini karena bisnis digital yang digeluti sedang seret.
Keputusan penundaan gaji itu diumumkan langsung oleh CEO Microsoft Satya Nadella melalui e-mail kepada para staf.
Dalam laporannya, Nadella menjelaskan keputusan penundaan kenaikan gaji diambil untuk menekan lonjakan biaya operasional, mengingat selama beberapa bulan terakhir pendapatan perusahaan tumbuh melambat bila dibandingkan tahun sebelumnya,
Pada kuartal keempat 2022 penjualan Microsoft hanya naik 2 persen, jadi pendapatan paling lambat sejak tahun fiskal 2017.
“Kami memutuskan untuk tidak menaikkan gaji karyawan per jam di tahun ini,” jelas Nadella dalam kutipan surat yang dibagikan ke karyawannya pada Kamis (11/5/2023).
Pemangkasan biaya operasi seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Microsoft, sebelumnya di awal tahun 2023 Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 10.000 staf global.
Cara tersebut diambil mengikuti langkah para perusahaan teknologi lainnya termasuk Meta, Twitter, Amazon, hingga Snap yang telah memecat puluhan ribu karyawan pada akhir tahun lalu.
Dengan melakukan PHK ini, Microsoft dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan guna mengurangi dampak kontraksi akibat adanya perlambatan permintaan perangkat lunak khususnya cloud-computing Microsoft di pasar global.
Baca juga: Microsoft Hadirkan Chatbot Bing Khusus Perangkat Mobile iOS dan Android
"Tahun ini kondisi ekonomi sangat berbeda di banyak dimensi, termasuk permintaan pelanggan, pasar tenaga kerja, dan investasi yang diperlukan untuk siklus inovasi berikutnya," jelas Nadella.
Kendati tengah memperketat pengeluaran hingga menghapus kebijakan kenaikan gaji, namun Microsoft menegaskan bahwa pihaknya akan tetap memberikan bonus pada sejumlah karyawan berprestasi seperti tahun lalu.
Baca juga: Microsoft Akan Luncurkan Xbox Game Store untuk iOS
Rencananya pasca memangkas biaya operasi tahunan, Microsoft akan mulai menginvestasikan dana 10 miliar dolar AS untuk menggarap proyek chatbot berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di platform pencarian internet.
Hal ini dimaksudkan agar Microsoft dapat menyusul ketertinggalan para pesaingnya seperti Google dan Meta yang telah lebih dulu merilis layanan AI.
Selain itu proyek ini juga digarap untuk menggenjot pendapatan perusahaan di masa depan.