Apa Itu Ransomware yang Buat Layanan BSI Sempat Eror, Jadi Korban Kelompok Lockbit 3.0
Ketika menjalankan aksinya, ransomware akan berusaha semaksimal mungkin mengenkripsi data penting, backup dan sistem penting.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok peretas Lockbit 3.0 dikabarkan menjadi pihak yang menyebabkan gangguan pada sejumlah layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) selama beberapa hari ini.
Konsultan Keamanan Siber sekaligus Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mengungkapkan dalam akun Twitternya @secgron, BSI menjadi korban ransomware dari Lockbit 3.0.
"Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dengan alasan maintenance, hari ini confirm bahwa mereka menjadi korban ransomware," tulis Teguh dalam cuitannya, dikutip Sabtu (13/5/2023).
Baca juga: Layanan Sempat Eror, Kelompok Ransomware Lockbit 3.0 Mengaku Curi Data BSI
Lantas, apa yang dimaksud dengan ransomware?
Dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber, inilah yang dimaksud dengan ransomware.
Ransomware diduga menyebabkan layanan BSI eror merupakan serangan berbahaya.
Ketika menjalankan aksinya, ransomware akan berusaha semaksimal mungkin mengenkripsi data penting, backup dan sistem penting.
Tujuannya untuk mengganggu jalannya perusahaan sehingga mau tidak mau korbannya akan membayar uang tebusan yang diminta demi kelangsungan operasional perusahaan.
Penyerang mengunci akses data atau perangkat milik korban. Kemudian, untuk sang korban bisa mengambil alih kembali, mereka harus membayarkan uang tebusan ke penyerang.
Ransomware sering menyebar melalui email phishing yang berisi lampiran berbahaya atau melalui pengunduhan drive-by (drive-by download).
Pengunduhan drive-by terjadi ketika pengguna tanpa sadar mengunjungi situs web yang terinfeksi dan kemudian malware diunduh secara sendirinya, terpasang di komputer tanpa sepengetahuan pengguna.
Diduga Ada Serangan Siber
Layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan selama 4 hari, mulai dari 8 Mei hingga 11 Mei 2023. Tak hanya layanan mobile banking, layanan kantor cabang hingga Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tak dapat digunakan secara optimal.