TikTok Investasi 12,2 Juta USD untuk Dukung Digitalisasi 120.000 UMKM Asia Tenggara
Data di TikTok menunjukkan lebih dari 325 juta orang di Asia Tenggara mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis menggunakan platform ini.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama tiga tahun ke depan, TikTok akan melakukan investasi 12,2 juta dolar AS untuk membantu lebih dari 120.000 UMKM di Asia Tenggara termasuk Indonesia beralih ke bisnis daring dan berpartisipasi di ekonomi digital.
Menurut survei regional terbaru, UMKM yang memanfaatkan TikTok untuk menjual produk dan layanan mereka melaporkan peningkatan pendapatan hingga hampir 50 persen. Data di TikTok menunjukkan lebih dari 325 juta orang di Asia Tenggara mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis menggunakan platform ini.
Investasi senilai 12,2 juta dolar AS tersebut terdiri dari dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro di wilayah pedesaan dan pinggiran kota.
Baca juga: Cara Mudah Daftar TikTok Affiliate 2023, Bisa Raup Cuan Fantastis Hanya Lewat Video Konten
Investasi ini didukung oleh peran kuat TikTok sebagai platform pendukung bisnis dan kreator.
Menurut hasil laporan "Efek TikTok: Menumbuhkan Bisnis, Memajukan Edukasi, dan Memberdayakan Komunitas di Asia Tenggara" para UMKM yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan hampir 50 persen melalui penjualan produk dan layanan di TikTok.
Sementara, empat dari lima bisnis (79 persen) memanfaatkan TikTok untuk beralih dari kanal pemasaran luring ke daring. Selain itu, lebih dari 80 persen kreator TikTok yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan melalui beragam peluang, termasuk di antaranya TikTok Live dan kerja sama konten bermerek.
"Di Asia Tenggara, lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform ini. Kami memiliki peran besar dalam memperluas berbagai peluang ekonomi, edukasi, dan pembangunan komunitas di wilayah ini dan di seluruh dunia. Kami sangat senang melihat dampak positif dari TikTok dan kami berkomitmen melanjutkan upaya kami dalam mendukung individu, komunitas, dan bisnis untuk terus tumbuh dan semakin maju," kata Shou Chew, Chief Executive Officer, TikTok di acara Peluncuran TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.
Acara ini turut dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Shou Chew menambahkan, dalam waktu tiga tahun ke depan, program Dukungan Lokal bertujuan memberdayakan bisnis mikro dan kecil, khususnya di wilayah pedesaan, yang masih awam dengan pemasaran di media sosial.
Dia mengatakan, di program ini TikTok akan bekerja sama dengan lebih dari 25 institusi pemerintah dan organisasi nirlaba di seluruh Asia Tenggara dan akan membuka peluang bagi bisnis untuk menjangkau konsumen digital baru melalui dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan.
Sebelumnya, Kadence International melakukan survei untuk mengeksplorasi dampak TikTok di Asia Tenggara. Survei dilakukan di sembilan pasar di Asia Tenggara dan melibatkan lebih dari 3.400 pengguna TikTok dan 25 organisasi nirlaba dan berlangsung antara Agustus dan September 2022.
Survei menggunakan metodologi campuran dari survei daring dan wawancara.
Selain itu, di Indonesia, TikTok akan bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom untuk meluncurkan TikTok Jalin Nusantara.
Inisiatif ini akan membangun konektivitas internet di pusat-pusat komunitas di sembilan desa di Nusa Tenggara Timur dan Sumatra Utara.
Selain memperkuat infrastruktur digital lokal, TikTok Jalin Nusantara akan menyediakan program pelatihan di desa-desa tersebut, serta di lima pusat kreatif di destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif utama dan lima Telkom IndigoHubs.
Program ini akan memberikan pelatihan literasi digital dan finansial kepada komunitas, dan modul keterampilan digital esensial seperti pembuatan konten, e-commerce, dan pemasaran digital, untuk mendukung mereka dalam berpartisipasi di ekonomi digital.
Memperluas akses ke pendidikan dan pengembangan diri.
Sebagai platform yang menjadi jendela dunia, TikTok memungkinkan penemuan dan pembelajaran. Menurut laporan ini, sembilan dari sepuluh (90%) responden yang menggunakan TikTok untuk belajar mengatakan bahwa mereka memperoleh keterampilan baru yang tidak mereka miliki sebelumnya, dan tiga dari lima (61%) responden yang disurvei percaya bahwa TikTok membuat pembelajaran digital lebih mudah diakses.
Untuk mendukung hal ini lebih lanjut, TikTok akan berkolaborasi dengan usaha sosial Kid Kid, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Bangkok Metropolitan Administration untuk meningkatkan kesadaran dan aksi lingkungan di kalangan generasi muda di Thailand.
Termasuk di antaranya, lokakarya edukasi dan tantangan terkait pilihan gaya hidup berkelanjutan sehari-hari, seperti pemilahan sampah dan konsumsi energi.
Menurutnya, program ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan konten edukasi tentang iklim dan mencapai netralitas karbon operasional pada 2030.
Di luar edukasi yang dihadirkan di dalam platform, TikTok akan terus mengembangkan wirausaha generasi baru, khususnya generasi muda yang tidak memiliki akses setara ke peluang ekonomi.
Baca juga: Viral di TikTok Pria Tidak Lepas Lensa Kontak selama 3 Tahun, Berujung Astigmatisme Permanen
Bekerja sama dengan ASEAN Foundation, Social Enterprise Development Programme akan menyediakan pembangunan kapasitas, pendampingan, fasilitasi ke pasar, dan pendanaan awal hingga 320.000 dolar AS untuk 20 usaha sosial yang dipimpin oleh generasi muda di wilayah, untuk berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB di Asia Tenggara.
Didukung lebih dari 8.000 karyawan di seluruh Asia Tenggara, TikTok juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam mengembangkan talenta lokal. Inisiatif seperti TikTok Shop Graduate Development Programme di regional, bertujuan untuk membangun talenta di industri e-commerce, dan kamp pelatihan teknis TikTok Tech Immersion di Singapura untuk murid tingkat menengah; menyediakan peluang untuk maju bagi talenta muda di bidang teknologi.
"Dalam waktu hanya enam tahun, kami telah menciptakan berbagai peluang baru bagi kreator maupun bisnis di TikTok. Kami telah menghadirkan kanal-kanal e-commerce seperti TikTok Shop, yang membantu UMKM terhubung dengan konsumen baru dan mengembangkan bisnis," kata Teresa Tan, Head of Public Policy, Southeast Asia, TikTok.
“Misi kami dalam menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan berakar dengan kuat pada keinginan kami untuk memungkinkan penemuan, pertumbuhan, dan hubungan di antara individu dan komunitas di Asia Tenggara. Berbagai kemitraan dan inisiatif baru yang diluncurkan hari ini akan memperluas upaya kami dalam memberdayakan bisnis mikro dan kecil yang memiliki keterbatasan akses ke sumber daya dan peluang digital," ujarnya.