CyberArk Bangun Data Center di Jakarta, Dukung Transformasi Digital di Indonesia
Perusahaan keamanan identitas terkemuka CyberArk mengumumkan peluncuran Platform Keamanan Identitas CyberArk
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan keamanan identitas terkemuka CyberArk mengumumkan peluncuran Platform Keamanan Identitas CyberArk (CyberArk Identity Security) di Indonesia.
Platform ini dapat digunakan organisasi di Indonesia untuk mencegah serangan terhadap identitas digital, baik identitas yang digunakan manusia ataupun identitas yang digunakan oleh mesin.
Platform terpadu ini akan menjamin kedaulatan data seluruh pengguna layanan ini di Indonesia. Investasi baik yang dilakukan dari segi finansial ataupun teknikal menandakan komitmen jangka panjang CyberArk di Indonesia untuk mendorong ekosistem digital yang lebih baik dan aman.
Baca juga: Solusi Menghadirkan Data Center Tangguh dengan Arsitektur Hybrid dan Edge
Hadirnya solusi berbasis lokal di Indonesia ini memungkinkan pengguna CyberArk untuk menyimpan data mereka secara lokal, termasuk kredensial dan faktor autentikasi lainnya, dan membantu mematuhi Peraturan Pemerintah No. 71/2019 yang mengatur perlunya melakukan fungsi pengelolaan, pengolahan, dan penyimpanan data di Indonesia.
"Para penyerang di dunia digital terus menerus mengembangkan taktik mereka untuk mendapatkan akses ke aset dan data sensitif, dengan seringkali mengeksploitasi pertambahan identitas digital baru yang sangat cepat di lingkungan organisasi terutama di cloud. Untuk mencegah insiden semacam itu yang dapat menghambat transformasi digital Indonesia, tim keamanan perlu menjadikan keamanan identitas digital sebagai prioritas utama," kata Lim Teck Wee, Wakil Presiden CyberArk untuk Area ASEAN dalam keterangan tertulis dikutip Rabu 16 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, keamanan identitas digital keluaran terbaru dari CyberArk ini menggunakan pusat data lokal. Artinya para penggunanya memiliki kedaulatan atas datanya dan pemrosesan autentikasinya akan sesuai dengan regulasi.
"Faktor ini akan dapat mengamankan identitas digital manusia dan mesin, serta mempecepat pemanfaatan teknologi cloud secara fleksibel dan efektif,” sebut Lim.
Manfaat penting dari hal tersebut adalah organisasi di Indonesia dapat lebih siap mencegah potensi ancaman yang terus berkembang dan memainkan peran mereka dalam memajukan transformasi digital nasional.
Baca juga: Serangan Siber Lagi Marak, Perusahaan Perlu Antisipasi Bocornya Data Berharga Pelanggan
"Tim CyberArk berkomitmen dan terus berusaha memainkan peran penting dalam membantu perusahaan di Indonesia mendapatkan hasil maksimal dari solusi digital mereka," ungkapnya.
Inisiatif CyberArk ini muncul karena hampir semua organisasi (99 persen) di Asia Pasifik dan Jepang memiliki keyakinan bahwa mereka akan mengalami kerentanan terkait identitas digital pada tahun 2023.
Dari jumlah tersebut, 63 persen di antaranya percaya bahwa kerentanan itu berasal dari langkah-langkah transformasi digital, termasuk adopsi cloud dan migrasi aplikasi aplikasi lama yang masih dimiliki organizasi.
Menurut Hendry Wirawijaya, Country Sales Manager CyberArk untuk Indonesia, solusi berbasis lokal memberikan manfaat bagi organisasi di Indonesia.
“Menempatkan data center di Jakarta tentu memiliki banyak manfaat, yaitu memungkinkan pelanggan kami untuk mengamankan aset kritis internal mereka, sekaligus mematuhi peraturan pemerintah yang mengharuskan data harus berlokasi di Indonesia.”
Peraturan pemerintah mengharuskan pengolahan data harus di Indonesia.
“Jia tidak ada data center di Jakarta, maka tidak ada perusahaan yang bisa menggunakan solusi kami, dan mereka juga tidak memiliki sumber daya manusia yang bisa mengelolanya.”
CyberArk membantu sektor industri utama seperti sektor jasa keuangan dan telekomunikasi, badan usaha milik negara dan perusahaan skala besar, maupun perusahaan berbasis cloud untuk memenuhi tujuan keamanan identitas mereka.
Dengan demikian, perusahaan bisa mengelola dan mengamankan akses yang sensitif, sehingga tetap berada selangkah lebih maju dari potensi serangan siber.