Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno
Tujuan Terkait

Penyandang Disleksia Diharapkan Punya Kemampuan Sama Akses Layanan Web

Gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa membuat penderita disleksia kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Penyandang Disleksia Diharapkan Punya Kemampuan Sama Akses Layanan Web
Istimewa
Adaptive reading untuk penyandang disleksia 

TRIBUNNEWS.COM - Kesulitan membaca atau menulis secara benar bagi penyandang disleksia menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

Di dunia pendidikan yang didominasi keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, gangguan disleksia dapat membuat anak frustasi. Apalagi, jika sistem pendidikan menggunakan digital.

Hari Kesadaran Aksesibilitas Global atau Global Accessibility Awareness Day (GAAD) yang diinisiasi The GAAD Foundation dan diperingati setiap 16 Mei diharapkan menjadi kampanye untuk memastikan literasi digital dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.

Narenda Wicaksono, CEO Dicoding Indonesia mengatakan dari latar belakang itu, The GAAD ingin memastikan penyandang disabilitas, termasuk di antaranya disleksia dapat memperoleh keberhasilan/kesuksesan yang sama dalam menggunakan layanan berbasis web.

Baca juga: Kecerdasan Buatan akan Jadi Patokan Penguasaan Teknologi Digital dalam 5 sampai 10 Tahun ke Depan

Dalam riset internal yang dilakukan pada awal tahun 2024, pihaknya menemukan 79 dari 633 responden (19 persen) terindikasi memiliki gangguan belajar disleksia. Hal ini membuat pihaknya merasa perlu memberikan perhatian khusus pada akses literasi digital bagi penyandang disleksia di antaranya membuat fitur adaptive reading.

“Dicoding memahami pentingnya aksesibilitas dalam pembelajaran. Oleh karenanya, bertepatan dengan Hari Kesadaran Aksesibilitas Global, Dicoding menjadi platform pembelajaran pertama di Indonesia yang menghadirkan fitur Adaptive Reading sebagai wujud komitmen kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi seluruh pengguna, termasuk para penyandang disleksia,” ujar Narenda di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Sebagai informasi, disleksia merupakan gangguan proses belajar yang berpengaruh pada kemampuan membaca, menulis, dan berbicara.

BERITA TERKAIT

Gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa membuat penderita disleksia kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata.

Dan disleksia dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas