Mengenal Lockbit, Geng Siber yang Retas PDN Indonesia Pakai Ransomware, Serta Cara Mereka Beroperasi
PDN Indonesia mengalami gangguan setelah mengalami peretasan oleh kelompok Lockbit pada Kamis 20 Juni 2024.
Penulis: Hasanudin Aco
Lockbit telah menyerang lebih dari 1.700 organisasi di AS di hampir semua jenis industri.
Mulai dari perbankan, makanan, pendidikan, transportasi hingga kantor pemerintahan.
Perusahaan penerbangan Boeing pernah menjadi korbannya
. Tahun lalu, Lockbit merilis data-data internal Boeing yang mereka curi dari sistem perusahaan tersebut.
Awal 2023 juga, Lockbit meretas group ION, perusahaan pembuat piranti lunak untuk perbankan dan bursa efek.
Akibatnya, klien-klien perusahaan ini terganggu, di antaranya adalah beberapa bank terbesar dunia dan pialang.
Mei lalu, Amerika Serikat, Inggris serta Australia mengaku telah mengidentifikasi pemimpin Lockbit yang menurut mereka adalah Dmitry Yuryevich Khoroshev, warga Rusia.
Pemimpin Lockbit bernama sandi "LockBitSupp" di dark web membantah dan mengatakan itu bukan dirinya.
Kendati dibantah, namun AS dan sekutunya terus memburu Khoroshev lantaran yakin pria kelahiran 1993 itu adalah pemimpin Lockbit.
Bahkan, AS menawarkan hadiah senilai Rp168 miliar bagi informasi keberadaan Khoroshev.
Cara Kerja Lockbit Melakukan Kejahatan
Kelompok penjahat siber ini meretas korbannya dengan cara menyusupkan ransomware ke sistem sasaran.
Ransomware adalah program jahat atau malware yang dapat menghancurkan, mencuri atau memblokir akses ke data atau sistem penting.
Pelaku lantas meminta tebusan kepada korbannya jika ingin data atau sistem penting tersebut bisa kembali diakses.
Jika tidak membayar, Lockbit mengancam akan merusak atau menjual data-data sensitif tersebut di dark web.