Rendahnya Literasi Digital di Indonesia Dinilai Masih jadi Tantangan Terbesar
Nantinya program literasi digital tak hanya sebatas pelatihan, workshop, webinar maupun kunjungan industri, tapi juga akan memberikan beasiswa
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Literasi digital disebut penting dilakukan pada era sekarang ini. Salah satu literasi digital tersebut di antaranya telah melakukan pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan penyelenggaraan sistem elektronik nama domain.
Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) John Sihar Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah melakukan itu kepada lebih dari 15 ribu peserta yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik, hingga para pelaku UMKM agar bisa Go Digital.
Inisiasi ini merupakan komitmen PANDI dalam membangun ekosistem digital di Tanah Air.
“Masih rendahnya literasi digital di Indonesia menjadi tantangan terbesar negeri ini. Oleh karena itu, kami gencar melakukan literasi digital agar masyarakat mendapatkan kesempatan dan peluang yang lebih besar di era teknologi yang berkembang pesat ini,” ujar John Sihar Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
“Kami berharap bisa lebih merangkul masyarakat agar bisa menjembatani kesenjangan digital dan membuka akses yang lebih luas terhadap teknologi, sehingga masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan pedesaan bisa berimbang dalam hal keahlian maupun keterampilan digital,” harapnya.
Nantinya program literasi digital tak hanya sebatas pelatihan, workshop, webinar maupun kunjungan industri, tapi juga akan memberikan beasiswa pendidikan kepada putra putri terbaik bangsa yang berprestasi.
“Selain bertujuan mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah karena tidak mampu membiayai pendidikan, Program Beasiswa PANDI ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
"Hal ini sejalan dengan visi misi PANDI untuk berperan aktif dalam pengembangan, riset dan inovasi teknologi internet, serta berkontribusi membangun SDM unggul dan berkualitas di masa depan,” ungkap John.
Baca juga: Teknologi Berbasis AI Buatan Dalam Negeri Ini Mampu Deteksi Bakat Manusia
Bahkan pada Oktober mendatang, John menyebut pihaknya juga akan menggelar IdFest yang bisa menjadi wadah untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan di dalam industri website dan internet untuk berbagi dan berdiskusi terkait isu terkini seperti AI, blockchain, dan lainnya.
Di sisi lain, PANDI sebagai anggota kelompok teknis dalam tata kelola Nama Domain dunia mempunyai andil besar untuk memajukan dan menumbuhkan Nama Domain .id yang berimplikasi pada kesuksesan industri dan kelembagaan PANDI, sehingga bisa merepresentasikan komunitas internet di Indonesia sekaligus membawa manfaat lebih besar untuk masyarakat.
Melihat pertumbuhan nama domain .id per Agustus 2024 telah mencapai 955.150, PANDI optimistis bakal tumbuh hingga 1,2 juta pada tahun ini. Dengan begitu domain tersebut dapat menjadi tuan rumah di Indonesia dan pemain yang signifikan di global.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia