Waspadai Kawasan Rawan Longsor usai Hujan Lebat
Gangguan tanah longsor mengancam pemudik saat melintasi pegunungan.
Editor: Mohamad Yoenus
Kalau terjadi bencana tanah longsor, untuk membersihkan tumpukan tanah yang menimpa badan jalan, butuh waktu cukup lama, karena medan jalannya, sangat curam.
"Maka diperlukan penyiapan alat berat bersama operator dan BBM yang cukup pada lintasan tersebut karena sering terjadi bercana tanah longsor.
Ini merupakan pelayanan pemerintah untuk membahagiakan masyarakatnya yang akan mudik ke kampung halamannya untuk berlebaran dan bersilaturahmi dengan saudara dan kerabat dekatnya," ujar Kepala Bappeda Aceh, Abubakar Karim MS.
Ia berharap, dinas teknis menyiapkan posko alat berat bersama operatornya di lintasan yang rawan longsor itu pada tujuh hari sebelum Lebaran dan tujuh hari setelah Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.
Untuk menjaga agar jalur lalu lintas di wilayah tengah tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas yang terlalu lama pada saat terjadi gangguan tanah longsor, pihak Dinas Bina Marga Aceh telah menyiapkan posko alat berat bersama operator serta BBM yang cukup.
Rencananya, posko alat berat bersama operatornya berada di masing masing wilayah.
Antara lain, untuk wilayah Bireuen Takengon, poskonya di Bireuen, untuk wilayah Takengon Blangkejeren, posko alat beratnya ada di Takengon dan Blangkejeren.
Begitu juga dengan rute Blangkejren Kutacane, poskonya berada di dua kabupaten tersebut.
Sedangkan untuk ancaman gangguan tanah longsor di wilayah Gunung Paro, Kulu, dan Geurutee, posko alat beratnya, ada di Aceh Besar dan Calang. (serambi indonesia/her)