Wisata Kota Tua Jakarta Makin Steril dari Sampah dan Pedagang Kali Lima, Kini Lebih Nyaman
Kawasan wisata kota tua kini lebih nyaman bagi pengunjung karena makin disterilkan dari sampah dan pedagang kali lima.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Menyusuri jalan di kawasan Kota Tua kini terasa lebih nyaman. Sebab, pedagang kaki lima yang biasanya menjajakan dagangannya di bahu jalan kini sudah mulai disingkirkan.
Yang tersisa hanya PKL resmi di bawah binaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemkot Jakarta Barat. Pembenahan juga dilakukan pada kebersihan kawasan Kota Tua.
Dalam pantauan Kompas.com, saat memasuki Pusat Museum Sejarah Jakarta, pengunjung tidak lagi melihat sampah berceceran. Sebelumnya, sampah makanan dan minuman menghiasi sepanjang jalan dan sudut museum.
Kondisi yang kian tertata itu membuat pengunjung betah berlama-lama di kawasan bersejarah ini. Cholisna Rosadi salah satu pengunjung asal Bekasi mengaku lebih nyaman dengan Kota Tua saat ini.
"Lebih rapi dan bersih jadi bikin betah. Kalau kemarin kan ramai banget. Banyak pedagangnya, sekarang sudah sedikit," ucap remaja berusia 19 tahun itu, Kamis (29/1/2015).
Hal yang sama juga dirasakan Yuliana. Kondisi Kota Tua yang mulai tertata membuat Ibu dari seorang anak itu merasa lebih aman mengajak buah hatinya jalan-jalan.
Yuliana berharap kebersihan dan kerapihan Kota Tua dapat dijaga, baik oleh petugas maupun pengunjung. "Ini kan bukan tanggung jawab petugas saja. Pengunjung juga harus menjaga kebersihan," ujar warga asal Tangerang itu.
Kepala Unit Pengembangan Kawasan Kota Tua, M Kadir mengatakan pembersihan PKL dan sampah merupakan langkah awal untuk menata Kota Tua agar lebih baik. Saat ini sudah lebih dari 70 PKL liar yang ditertibkan.
"Penertiban dan pembersihan juga tahap awal dari serangkaian revitalisasi kota tua dan sudah menjadi keharusan untuk menjaga kebersihan," ujar Kadir.
Kadir mengatakan, rencananya penataan juga akan dilakukan pada komunitas-komunitas yang ikut meramaikan kawasan Kota Tua. Nantinya, lanjut Kadir hanya komunitas yang berkualitas dan unik saja yang bisa berkegiatan di Kota Tua. (Nur Azizah)