Tahun Kuda yang Dinamis Sudah Berganti Tahun Kambing yang Cerdas dan Bijaksana
Selamat datang tahun kambing yang cerdas, bijaksana, artistik, murah hati, bahagia, pendiam, bermoral tinggi, sentimental.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM -Pada Kamis, 19 Februari 2015, tahun kuda yang dinamis dalam sistem penanggalan Tiongkok akan berakhir dan digantikan oleh tahun kambing yang cerdas, bijaksana, artistik, murah hati, bahagia, pendiam, bermoral tinggi, sentimental, dan memercayai orang-orang yang menginspirasi dirinya.
Sistem penanggalan bangsa Tiongkok melibatkan 12 siklus tahunan. Setiap siklus itu ditandai dengan ciri 12 binatang yang terdiri dari tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.
Tahun kambing pada tahun 2015 ini memiliki elemen kayu, di mana sifat ingin kedamaian dan menikmati kehidupan yang tenang sangat menonjol. Itu sebabnya, berbeda dengan tahun kuda yang dinamis, yang akan ditinggalkan, tahun kambing yang baru datang ini bergerak lambat. Pada prinsipnya, kambing kayu ini cenderung santai dan jarang menentang arus. Bahkan, bisa dikatakan, cenderung ragu-ragu dan pasif, tetapi keberuntungan selalu menyertainya.
Soal keberuntungan ini, karena kambing merupakan shio kedelapan dari 12 zodiak Tiongkok. Angka delapan dipercaya akan dapat memberikan keberuntungan, perdamaian, dan kemakmuran. Dan, karena kambing kayu itu diramalkan berjalan lambat diperkirakan keberuntungan, perdamaian, dan kemakmuran itu baru akan datang setelah paruh kedua tahun 2015 ini.
Sejak Imlek atau tahun baru Tiongkok itu diizinkan untuk dirayakan secara terbuka oleh Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001), maka menjelang Imlek di mal-mal dan pusat-pusat perbelanjaan serta di berbagai kelenteng hiasan-hiasan yang berkaitan dengan Imlek dan tahun kambing mulai bermunculan. Bahkan, di mal juga diadakan atraksi barongsai yang jumlah penontonnya sangat banyak.
Walaupun tahun kambing ini diramalkan akan berjalan lambat, suasana yang melingkupinya bisa dikatakan cukup optimistis dan bergairah. Puncak peringatan Imlek, Kamis, 19 Februari 2015, diperkirakan suasananya akan ramai dan meriah mengingat Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) telah menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. (JL)